- Oleh Wahyu Sudoyo
- Rabu, 20 November 2024 | 10:15 WIB
: Jasa angkutan becak dan andong yang mangkal di Pasar Klewer Kota Surakarta, Sabtu (12/10/2024)/Foto: Fathur InfoPublik
Oleh Mukhammad Maulana Fajri, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 22:57 WIB - Redaktur: Untung S - 195
Solo, InfoPublik – Penggunaan jasa transportasi tradisional, seperti becak dan andong, mengalami peningkatan signifikan selama perhelatan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 dibandingkan hari-hari biasa.
Hal ini dirasakan oleh Eko, seorang pengemudi becak yang mangkal di Pasar Klewer Surakarta. Selama PEPARNAS XVII, Eko merasakan adanya peningkatan jumlah penumpang, mulai dari pengunjung, pelatih, hingga atlet yang menggunakan jasanya setelah acara atau pertandingan selesai, terutama di sore hari.
“Alhamdulillah, selama PEPARNAS XVII ini ada peningkatan jumlah penumpang. Biasanya saya hanya mengangkut dua atau tiga penumpang sehari, tapi sekarang lebih banyak, terutama saat sore setelah acara selesai, mereka menggunakan becak untuk berkeliling atau kembali ke hotel,” ujar Eko ketika diwawancarai oleh InfoPublik di tepian jalan Pasar Klewer, Sabtu (12/10/2024).
Senada dengan Eko, Didi, seorang kusir andong yang juga mangkal di Pasar Klewer, merasakan hal serupa. Didi yang berasal dari Boyolali, menyewakan jasa andong untuk berkeliling kota Solo dan melayani penumpang yang ingin berwisata atau berkeliling kota. Selama PEPARNAS XVII, ia melihat peningkatan penumpang yang signifikan.
"Saya dari Boyolali, biasanya hanya mendapat satu atau dua penumpang sehari. Tapi selama PEPARNAS XVII, jumlah penumpang meningkat. Banyak yang menggunakan andong untuk berkeliling dan menikmati wisata kota Solo," ujar Didi yang telah bekerja sebagai kusir andong selama 25 tahun.
Didi juga menjelaskan bahwa ia telah dilengkapi dengan fasilitas pembayaran digital menggunakan QR Code, yang memudahkan penumpang untuk membayar jasa andongnya. "Pemerintah sudah menyediakan QR Code di andong, jadi penumpang bisa scan untuk membayar," tambahnya.
Baik Eko maupun Didi merasa senang karena Pemerintah Kota Surakarta memberikan akses penuh kepada para penyedia jasa transportasi tradisional untuk beroperasi di seluruh wilayah kota selama PEPARNAS. Mereka merasa terbantu dengan kemudahan akses tersebut, yang memungkinkan mereka melayani penumpang tanpa batasan tempat.
Dengan adanya peningkatan jumlah penumpang ini, Eko, Didi, dan para pengemudi transportasi tradisional lainnya merasakan manfaat positif dari penyelenggaraan PEPARNAS XVII Solo 2024, yang tidak hanya meningkatkan pendapatan mereka tetapi juga memberikan kesempatan untuk memperkenalkan kota Solo kepada wisatawan dan peserta PEPARNAS.