- Oleh Farizzy Adhy Rachman
- Minggu, 17 November 2024 | 21:13 WIB
: Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora, Agustien Rien Ariyanti,dalam konferensi pers di Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024, Jumat (11/10/2024). Foto: InfoPublik/ Fatkhurrahim
Oleh Eko Budiono, Sabtu, 12 Oktober 2024 | 06:55 WIB - Redaktur: Untung S - 206
Solo, InfoPublik – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menegaskan pentingnya kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas pelatih, wasit, dan juri dari berbagai cabang olahraga, termasuk bagi atlet penyandang disabilitas. Langkah ini dianggap krusial untuk memajukan prestasi olahraga nasional.
Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Tenaga dan Organisasi Keolahragaan Kemenpora, Agustien Rien Ariyanti, dalam konferensi pers di Media Center Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 pada Jumat (11/10/2024).
Menurut Agustien Rien, Kemenpora akan menyeleksi 20 pelatih terbaik untuk mendapatkan lisensi dan pelatihan tingkat internasional, termasuk wasit dan juri dari masing-masing cabang olahraga. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kualitas pembinaan olahraga di Indonesia.
“Dengan anggaran yang terbatas, kami berupaya untuk meningkatkan kualitas pelatih, wasit, dan juri,” ujar Agustien Rien.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kemenpora sedang menyiapkan tim pakar untuk melakukan seleksi terhadap para pelatih, wasit, dan juri yang layak mendapatkan beasiswa untuk studi lanjut hingga jenjang S2 dan S3. Langkah ini bertujuan untuk memperluas wawasan dan keterampilan tenaga keolahragaan di level internasional.
“Saat ini kami juga mempersiapkan payung hukum dan petunjuk pelaksanaan (Juklak) terkait peningkatan kualitas pelatih, wasit, dan juri,” jelasnya.
Agustien Rien menegaskan bahwa upaya peningkatan kualitas ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan, yang menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan profesionalisme di bidang olahraga.
Selain itu, Kemenpora memberikan apresiasi terhadap peran aktif National Paralympic Committee (NPC) Indonesia dalam mendukung pembinaan para atlet disabilitas. Kerja sama antara Kemenpora dan NPCI diharapkan dapat mendorong peningkatan prestasi atlet disabilitas di berbagai ajang olahraga.
“Dari awal, dengan keterbatasan anggaran, kami dan NPCI selalu bekerja sama dalam meningkatkan prestasi serta membina atlet disabilitas,” ungkap Agustien Rien.
PEPARNAS XVII yang berlangsung di Jawa Tengah, meliputi Kota Surakarta, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Karanganyar, diselenggarakan pada 6-13 Oktober 2024. Ajang ini diikuti oleh 4.625 atlet dan ofisial dari seluruh Indonesia, dengan mempertandingkan 20 cabang olahraga.
Cabang olahraga yang dipertandingkan antara lain para-panahan, para-atletik, para-bulu tangkis, boccia, para-catur, para-balap sepeda, sepak bola cerebral palsy, para-tenis meja, judo tunanetra, para-angkat berat, para-menembak, para-renang, para-taekwondo, voli duduk, tenpin bowling, anggar kursi roda, dan tenis kursi roda. Selain itu, terdapat dua cabang olahraga eksibisi yaitu para-e-sport dan bola basket kursi roda.
Melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang olahraga dan kerja sama dengan berbagai pihak, Kemenpora berharap dapat mencetak lebih banyak pelatih dan wasit yang berstandar internasional, sehingga prestasi olahraga Indonesia, khususnya di bidang disabilitas, dapat semakin berkembang di kancah global.