- Oleh Wandi
- Selasa, 3 Desember 2024 | 19:33 WIB
: Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana, dan Sarana Olahraga Kemenpora, Anwar dan Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun (Foto: Amiri Yandi Infopublik.id)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Selasa, 8 Oktober 2024 | 22:30 WIB - Redaktur: Untung S - 211
Solo, InfoPublik - Pemindahan lokasi pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII 2024 dari Sumatera Utara ke Solo, Jawa Tengah, dilakukan setelah mempertimbangkan kesiapan sarana dan prasarana yang ada.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, Sertifikasi, Prasarana, dan Sarana Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Anwar, dalam konferensi pers yang digelar di Media Center, Hotel The Royal Surakarta Heritage, Solo, pada Selasa (8/10/2024).
Anwar menjelaskan bahwa kendala yang dihadapi di Sumatera Utara menjadi alasan utama pemindahan lokasi. Meskipun Sumatera Utara awalnya ditunjuk sebagai tuan rumah, kesiapan Solo dinilai lebih memadai untuk mendukung penyelenggaraan ajang paralimpik nasional ini.
“Biasanya, Peparnas selalu digelar bersamaan dengan PON, namun karena kesiapan Sumatera Utara tidak memungkinkan, Solo menjadi pilihan yang lebih layak. Prasarana di Solo sudah siap untuk mendukung penyelenggaraan Peparnas,” ujar Anwar.
Ketua Umum National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Senny Marbun, menyatakan bahwa Peparnas 2024 awalnya direncanakan berlangsung di Sumatra Utara, tetapi karena berbagai kendala, Kemenpora memutuskan untuk memindahkannya ke Surakarta.
“Keputusan ini juga mendapat dukungan penuh dari Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang saat itu masih menjabat. Pak Menteri yakin dengan pemindahan ini, karena Surakarta sudah berpengalaman, dan saya yakin penyelenggaraan Peparnas akan berjalan lancar. Semua fasilitas sudah siap,” jelas Senny.
Sekretaris Jenderal ASEAN Para Sport Federation (APSF), Wandee Tosuwan, mengapresiasi peningkatan fasilitas olahraga di Indonesia, khususnya di Solo, yang telah mengalami perkembangan signifikan dalam dua tahun terakhir.
Wandee menyatakan bahwa perubahan ini menunjukkan kesiapan Indonesia untuk menggelar event olahraga besar di masa depan.
“Saya pernah mengunjungi Indonesia dua tahun lalu, dan kali ini saya melihat perubahan yang sangat drastis dari segi peningkatan fasilitas, khususnya di Solo. Harapannya, dengan kesiapan dan fasilitas yang terus meningkat ini, Indonesia dapat menyelenggarakan lebih banyak event internasional ke depannya,” ujar Wandee.