- Oleh Mukhammad Maulana Fajri
- Selasa, 10 Desember 2024 | 07:41 WIB
: Atlet Para Tenis Meja, Muhammad Anas Mustofa digendong oleh Atlet Para Atletik, Farid Surdin dalam Upacara Pembukaan Pekan Paralimpiade Nasional di Stadion Manahan, Solo, Minggu (6/10/2024). Pekan Paralimpiade Nasional XVII di Solo diikuti oleh 35 Kontingen dari berbagai provinsi di Indonesia yang mempertandingkan 20 cabang olahraga. PB PEPARNAS/ Dwi Prasetya
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 7 Oktober 2024 | 11:44 WIB - Redaktur: Untung S - 211
Solo, InfoPublik – Prosesi penyulutan api pada Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024 di Stadion Manahan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu malam (6/10/2024) berlangsung dengan penuh haru dan mengesankan. Para atlet disabilitas kebanggaan Indonesia turut ambil bagian dalam momen sakral yang menjadi tanda dimulainya ajang olahraga ini.
Prosesi dimulai dengan Leani Ratri Oktila sebagai pembawa obor pertama, yang kemudian menyerahkannya kepada Hikmat Ramdani. Mereka adalah pasangan atlet bulu tangkis ganda campuran yang berhasil meraih medali emas di Paralimpiade Paris 2024. Dengan semangat juang, mereka memulai perjalanan obor Peparnas yang penuh inspirasi.
Obor selanjutnya diserahkan kepada Khalimatus Sadiyah dan kemudian kepada Fredy Setiawan, pasangan ganda campuran bulu tangkis yang berhasil meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024. Langkah mereka melanjutkan api Peparnas menambah kesan kuat akan perjuangan para atlet disabilitas Indonesia.
Giliran berikutnya jatuh kepada Saptoyogo Purnomo, atlet lari 100 meter putra yang juga meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024. Saptoyogo kemudian menyerahkan obor kepada Karisma Evi Tiarani, sprinter 100 meter putri yang juga peraih medali perak di ajang yang sama.
Tak ketinggalan, Ukun Rukaendi, juara dunia parabadminton, turut ambil bagian dalam prosesi ini, diikuti oleh Jendi Pangabean, peraih enam medali emas cabang renang di ASEAN Para Games 2022 di Kamboja. Kemudian, Zaenal Aripin, atlet balap kursi roda dan peraih medali emas cabang atletik di ASEAN Para Games 2020, juga membawa obor PEPARNAS XVII dengan penuh kebanggaan.
Prosesi dilanjutkan oleh atlet muda disabilitas tenis meja, Muhammad Anas Mustofa, yang menggunakan kursi roda. Ia dibantu oleh Farid Surdin, peraih medali emas cabang para atletik di Peparnas Jakarta 2016, dalam momen yang sangat mengharukan. Farid membantu Anas untuk menyulutkan api ke kaldron di tengah stadion.
“Oke saya gendong ya, Nas, hati-hati,” ujar Farid dengan penuh perhatian saat membantu Anas. Dengan penuh semangat dan tekad, Anas menyulutkan api, diiringi arahan hati-hati dari Farid. "Kak Farid, maju dua langkah, di depan kita ada tiga anak tangga," ucap Anas, menunjukkan kekompakan mereka, dilansir kemenpora.go.id.
Sesampainya di depan kaldron, Anas dengan penuh keberanian mendekatkan obor tersebut. “Bismillahirrahmanirrahim,” ujar Farid, sebelum mereka berhasil menyalakan api, menandai dimulainya PEPARNAS XVII Solo 2024.
Momen ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh penonton yang hadir, menambah suasana haru di stadion. Nyala api di kaldron menjadi simbol semangat dan cahaya perjuangan para atlet disabilitas dari seluruh penjuru Nusantara. Peparnas XVII Solo 2024 resmi dimulai, membawa harapan baru bagi perkembangan olahraga disabilitas di Indonesia.
Kata-kata penuh inspirasi keluar dari Farid, “Kita para juara, walaupun banyak rintangan, harus terus berjuang. Terkadang, untuk naik satu anak tangga saja masih sulit. Tapi, dengan mental pemenang dan kebersamaan, kita pasti bisa menggapai mimpi kita.”
"Betul, Kak," jawab Anas dengan antusias. "Seluruh masyarakat Indonesia menyaksikan pembukaan Peparnas 2024 malam ini. Kita tunjukkan bahwa semangat para juara akan terus berkobar," tegasnya, menyuarakan harapan besar dan semangat yang mewakili seluruh atlet disabilitas Indonesia.
Nyala api Peparnas ini melambangkan semangat juang yang tak pernah padam, menandakan komitmen para atlet disabilitas untuk terus meraih prestasi dan kesetaraan dalam olahraga.