- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 20 Desember 2024 | 21:41 WIB
: Juru bahasa isyarat Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024. (Foto: Amiri Yandi Infopublik.id)
Oleh Pasha Yudha Ernowo, Senin, 7 Oktober 2024 | 20:40 WIB - Redaktur: Untung S - 139
Solo, InfoPublik – Media Center PEPARNAS XVII Solo 2024 yang disiapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyediakan layanan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk mendukung akses informasi bagi penyandang tuli selama kegiatan Peparnas XVII Solo 2024.
Kehadiran JBI itu memungkinkan penyandang tuli mengikuti perkembangan informasi terkait para atlet disabilitas dan isu-isu seputar Peparnas secara langsung melalui konferensi pers yang diadakan setiap hari di Media Center.
“Tugas saya di sini adalah sebagai Juru Bahasa Isyarat untuk konferensi pers di Media Center ini,” ujar Ian, salah satu Juru Bahasa Isyarat yang bertugas di Media Center PEPARNAS XVII, saat ditemui InfoPublik pada Senin (7/10/2024).
Ian menjelaskan bahwa dirinya adalah salah satu dari total 14 Juru Bahasa Isyarat yang turut serta dalam ajang PEPARNAS XVII. Ia bertugas di Media Center yang berlokasi di studio TVRI dan Hotel Royal, dan harus tetap berada di lokasi hingga fasilitas untuk para jurnalis yang meliput Peparnas tutup pada pukul 22.00 WIB setiap hari.
“Ya, memang sudah tugas saya untuk berada di sini sampai Media Center tutup pukul 22.00 WIB. Setiap pagi, saya sudah harus bersiap di sini,” kata Ian, yang merupakan putra asli Solo.
Sebelum menjalankan tugasnya sebagai Juru Bahasa Isyarat di PEPARNAS XVII, Ian mengaku melakukan sejumlah persiapan, termasuk riset untuk memahami istilah-istilah khusus dalam olahraga yang akan digunakan selama konferensi pers berlangsung.
Ian juga merasa bersyukur bisa ikut serta dalam acara nasional ini sekaligus pulang ke kampung halamannya. “Saya berdomisili di Palembang, jadi senang sekali bisa pulang kampung sekaligus berpartisipasi dalam menyukseskan acara nasional ini,” jelas Ian, yang sehari-hari bertugas sebagai Juru Bahasa Isyarat di Mahkamah Konstitusi (MK), Polrestabes Palembang, dan TVRI Palembang.
Dalam menjalankan tugasnya di PEPARNAS XVII, Ian mengungkapkan tantangan yang paling berkesan adalah bagaimana ia harus menyesuaikan diri dengan posisi kamera, pencahayaan (lighting), dan pengaturan lain di Media Center agar komunikasinya dengan bahasa isyarat bisa tersampaikan dengan jelas.