Gelar PSU Kuala Lumpur, KPU Gunakan Putra World Trade Center

: Warga negara Indonesia (WNI) mencoblos saat pemungutan suara Pemilu 2024 di Pusat Dagangan Dunia Kuala Lumpur (WTC), Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (11/2/2024). WNI yang menetap di Malaysia melakukan pencoblosan Pemilu 2024 di enam wilayah yaitu di Kuala Lumpur, Johor Baru, Penang, Kota Kinabalu, Tawau dan Kuching pada 11 Februari 2024. ANTARA FOTO/Rafiuddin Abdul Rahman/foc.


Oleh Eko Budiono, Jumat, 8 Maret 2024 | 18:07 WIB - Redaktur: Untung S - 239


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Idham Holik, mengatakan bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kuala Lumpur akan dilakukan di Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Minggu (10/3/2024).

Hal tersebut disampaikan Idham melalui keterangan resminya, seperti dilansir ANTARA, Jumat (8/3/2024).

Idham menuturkan, pemilihan lokasi PSU di Kuala Lumpur sama dengan penyelenggaraan pertama Pemilu 2024.

Dalam PSU kali ini KPU menggunakan metode pemungutan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan metode Kotak Suara Keliling (KSK).

PSU metode KSK dilaksanakan pada 9 Maret 2024, dan metode TPS dilaksanakan pada hari berikutnya, 10 Maret 2024.

Metode yang bakal digunakan ini pun sudah direstui oleh pihak pemerintah Malaysia. Pun terkait logistik, KPU yakin semuanya bakal terpenuhi.

"Diizinkan, 120 titik KSK sudah diberikan izin dan nanti akan difasilitasi pengamanan juga. Insya-Allah semua logistik terpenuhi," katanya.

Diketahui, KPU sudah menetapkan daftar pemilih tetap luar negeri (DPTLN) untuk pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur mencapai 62.217 orang yang terdiri dari 42.372 orang pemilih TPSLN dan 19.845 orang pemilih KSK.

Sebelumnya, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari pada Senin (4/3/2024) menuturkan angka itu diperoleh KPU dari total pemilih yang hadir di Kuala Lumpur lewat tiga metode pemungutan suara sebelumnya, baik yang tercatat pada Daftar Pemilih Tetap (DPT), Daftar Pemilih Tambahan (DPTb), dan Faftar Pemilih Khusus (DPK).

Total pemilih untuk tiga metode yang tercatat dalam DPT, DPTb, dan DPK mencapai 78 ribu. Angka 78 ribu itu menjadi basis data untuk pemutakhiran dengan tiga kategori, yakni validitas alamat, analisis kegandaan, dan validitas nomor induk kependudukan (NIK) maupun nomor paspor.

Dalam kesempatan terpisah, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Lolly Suhenty mengatakan,  PSU di Kuala Lumpur, Malaysia menjadi perhatian serius bagi lembaganya.

Lolly menegaskan seluruh tahapan krusial, termasuk PSU. Terlebih, lanjut dia, PSU hanya dapat berlangsung satu kali atau tidak boleh dilakukan pengulangan.

"Enggak memungkinkan untuk terjadi ada pengulangan PSU. Oleh karena itu, memang ini jadi perhatian yang serius karena proses PSU ini sendiri atas rekomendasi Bawaslu," kata Lolly  di Gedung KPU RI, Jakarta, Senin (4/3/2024).

Oleh sebab itu, Lolly mengatakan bahwa pihaknya akan mencermati seluruh persiapan PSU Kuala Lumpur. Kemudian, ia menyebut pihaknya juga telah menyiapkan jajaran pengawas Bawaslu yang berada di Kuala Lumpur untuk dapat berkoordinasi lebih baik lagi.
 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 2 Juli 2024 | 08:45 WIB
Pemungutan Suara Ulang Pileg, Bawaslu Berkomunikasi dengan KPU
  • Oleh MC KAB MALUKU TENGGARA
  • Minggu, 30 Juni 2024 | 16:09 WIB
Penjabat Bupati Ajak Masyarakat Sukseskan Pilkada Maluku Tenggara
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Minggu, 30 Juni 2024 | 23:32 WIB
Siap Gelar PSU DPD RI, Pj Sekda Kota Padang Ajak Warga Antusias ke TPS
  • Oleh Eko Budiono
  • Selasa, 19 Maret 2024 | 09:07 WIB
20 Maret, KPU Berpotensi Tetapkan Hasil Pemilu 2024
  • Oleh Fatkhurrohim
  • Sabtu, 16 Maret 2024 | 15:19 WIB
Selama Rekapitulasi Suara Pemilu 2024, Kondisi Nasional Aman Terkendali