Ada Kesalahan Data, KPU Evaluasi Infrastruktur dan SDM KPPS

: Warga Papua mencoblos surat suara saat menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 di Kampung Pikhe, Distrik Basugi, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Rabu (14/2/2024). Sebanyak 1.306.414 orang masuk dalam daftar pemilih tetap di Provinsi Papua Pegunungan yang akan menggunakan hak pilih untuk memilih presiden dan wakil presiden, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten / Kota dan DPD. ANTARA FOTO/ Iwan Adisaputra/wpa/YU


Oleh Eko Budiono, Selasa, 20 Februari 2024 | 10:53 WIB - Redaktur: Untung S - 474


Jakarta, InfoPublik - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Betty Epsilon Idroos, mengatakan pihaknya akan mengevaluasi infrastruktur hingga sumber daya manusia (SDM) Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), terkait kesalahan data antara Formulir C yang berisi hasil Pemilu 2024  yang diunggah ke Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dengan data di tempat pemungutan suara (TPS).

"Sistem itu akan sangat tergantung bagi manusianya, apapun jenis sistem informasi yang digunakan akan juga sangat tergantung bagi penggunanya. Oleh karena ini menjadi bagian evaluasi KPU," kata Betty melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/2/2024).

Betty mengatakan, pengunggahan data yang dilakukan petugas di setiap TPS membutuhkan infrastruktur yang memadai, seperti telepon genggam hingga jaringan internet yang cepat.

Pasalnya, data C hasil tersebut harus difoto menggunakan gawai setiap anggota KPPS. Foto tersebut lalu dimasukkan ke dalam situs Sirekap.

Sirekap  menggunakan teknologi pengenalan tanda optis (optical mark recognition/OMR), dan pengenalan karakter optis (optical character recognition/ OCR).

Teknologi itu memungkinkan untuk mengenali pola tulisan manual dan dapat diterjemahkan sebagai nilai angka.

Dengan demikian, angka berupa tulisan dapat di foto langsung dikonversikan menjadi data numerik di Sirekap.

Betty mengatakan, permasalahan terjadi ketika teknologi Sirekap itu tidak bisa mendeteksi foto tulisan angka dengan baik sehingga terjadi perbedaan data numerik.

"Segala bentuk evaluasi nanti akan kita lihat dari sisi teknologinya, dari sisi infrastruktur, dari sisi pengguna manusianya. Yang pasti ikhtiar KPU adalah menyampaikan bahwa ini harus dilaksanakan setransparan mungkin," katanya.

Dia melanjutkan, sejauh ini ada sekitar 1,6 juta KPPS pemilik akun Sirekap yang bertugas di 800 ribu TPS. Dia memastikan evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh demi perbaikan sistem di masa depan.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai dengan 20 Maret 2024.

Sementara  itu, seperti dilansir laman pemilu2024.kpu.go.id, Selasa (20/2/2024), pukul 06:00 WIB, 72,03 persen data Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah  masuk.

Prabowo-Gibran tercatat mengumpulkan 56.929.049 suara atau 58,62 persen atau hampir 59 persen. Anies-Muhaimin sebanyak 23. 568.187 atau 24, 27 persen, sedangkan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 16.619.625 atau 17, 11 persen.

Hasil yang ditampilkan KPU tersebut bukan hasil akhir Pemilu 2024. KPU menyatakan publikasi form model C/D hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan memudahkan akses informasi publik.

KPU  menyatakan, penghitungan suara yang dilakukan oleh kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU kabupaten/kota, KPU provinsi, dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:45 WIB
Wamendagri Apresiasi KPU dan Bawaslu
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Rabu, 18 Desember 2024 | 17:11 WIB
Dana DAK Pembangunan Infrastruktur di Gorontalo Tahun 2024 Alami Penurunan
  • Oleh Eko Budiono
  • Sabtu, 14 Desember 2024 | 10:00 WIB
KPU Ikuti Aturan Terkait Kepala Daerah Dipilih DPRD
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Sabtu, 14 Desember 2024 | 13:09 WIB
Kini Giliran Pemda Pohuwato yang Diajak Persiapkan Monev KIP 2025
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Jumat, 13 Desember 2024 | 23:40 WIB
DKP Evaluasi Program Kerja 2024 dan Sinkronisasi Rencana Kerja 2025
  • Oleh Eko Budiono
  • Kamis, 12 Desember 2024 | 16:10 WIB
Kemendagri Evaluasi Kinerja Pj Kepala Daerah Setiap Tiga Bulan
  • Oleh Eko Budiono
  • Senin, 9 Desember 2024 | 10:40 WIB
Wamendagri Imbau Warga di Papua Tunggu Hasil Akhir Pilkada 2024