Kamis, 24 April 2025 14:40:36

Wagub Gorontalo Dorong Desa Reksonegoro Sebagai Wisata Religi Lewat Festival Ketupat

: Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie yang turut hadir pada pelaksanaan Festival Ketupat yang dipusatkan di Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Senin (7/4/2025). Foto – Fikri Diskominfotik


Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 8 April 2025 | 06:18 WIB - Redaktur: Juli - 178


Tibawa, InfoPublik – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengajak masyarakat Jawa Tondano (Jaton) yang bermukim di Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, untuk mengembangkan perayaan Hari Raya Ketupat sebagai salah satu destinasi wisata religi.

Festival Ketupat yang digelar setiap 7 Syawal ini, menurut Idah, memiliki kekuatan dalam memperkenalkan keagamaan dan kebudayaan lokal kepada pengunjung dari luar daerah.

Idah Syahidah melihat potensi besar dari Desa Reksonegoro sebagai objek wisata religi, mengingat masyarakat desa ini sangat aktif dalam memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan acara tersebut.

"Saya yakin dengan kehadiran kami, termasuk Pak Gubernur, Pak Bupati, dan masyarakat setempat, Desa Reksonegoro akan semakin dikenal sebagai destinasi wisata religi. Terlihat banyak warga yang melakukan siaran langsung menggunakan handphone mereka, ini sangat baik untuk mengenalkan keunikan tradisi desa ini," kata Idah saat mendampingi Gubernur Gorontalo dalam Festival Ketupat, Senin (7/4/2025).

Desa Reksonegoro juga terkenal dengan suasana tradisionalnya yang masih terjaga, terutama rumah panggung yang merupakan ciri khas masyarakat Jawa Tondano.

Idah mengingatkan agar keaslian rumah-rumah tersebut tetap dilestarikan, meskipun ada upaya renovasi. "Rumah panggung ini menjadi daya tarik tersendiri, dan harus dijaga agar tetap autentik karena ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus dipertahankan," tambahnya.

Perayaan Festival Ketupat tahun ini terasa lebih istimewa, karena bertepatan dengan peringatan 100 tahun migrasi masyarakat Jawa Tondano dari Minahasa, Sulawesi Utara, ke Gorontalo pada tahun 1925. Ini merupakan momen yang mengingatkan kita pada sejarah panjang keberadaan masyarakat Jaton di Gorontalo.

Festival Ketupat yang digelar di Desa Reksonegoro tidak hanya tentang merayakan tradisi, tetapi juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat.

Idah berharap kegiatan ini dapat membuka peluang perekonomian lokal melalui penjualan hidangan tradisional dan pertunjukan seni budaya. "Festival ini juga menampilkan kesenian khas Jaton, seperti hadrah dan tarian dana-dana, yang turut memeriahkan acara," ujarnya.

Festival ini dimulai dengan doa bersama di Masjid Al-Magfirah dan dilanjutkan dengan penabuhan beduk oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail. Selain itu, santunan juga diberikan kepada anak yatim piatu, lansia, dan penyandang disabilitas melalui Baznas.

Perayaan Festival Ketupat tidak hanya berlangsung di Desa Reksonegoro, namun juga telah menyebar ke berbagai desa dan kecamatan di Gorontalo, seperti Desa Kaliyoso, Bongomeme, Isimu, Yosenegoro, Tapa (Bone Bolango), Mananggu (Boalemo), hingga Atinggola di Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan semakin meluasnya perayaan ini, diharapkan semakin banyak orang yang mengenal dan menghargai tradisi serta budaya masyarakat Jawa Tondano di Gorontalo.

Bagi Anda yang ingin merasakan pengalaman unik, mengenal tradisi Jawa Tondano, dan menikmati keindahan budaya serta alam Gorontalo, festival ini adalah pilihan yang tepat untuk dikunjungi.

(mcgorontaloprov/echin)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Senin, 21 April 2025 | 16:29 WIB
HalalbiHalal Warga Gorontalo, Wagub Ajak Jaga Kebersamaan
  • Oleh MC PROV GORONTALO
  • Kamis, 10 April 2025 | 18:11 WIB
Wagub Gorontalo Serahkan Hadiah Pemenang Lomba Roda Sapi dan Kuda Gerobak