- Oleh MC PROV GORONTALO
- Rabu, 26 Maret 2025 | 15:40 WIB
: Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
Oleh MC PROV GORONTALO, Selasa, 1 April 2025 | 07:01 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 119
Kota Gorontalo, InfoPublik - Menjelang perayaan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa, mengungkapkan bahwa Sistem Kewaspadaan Dini Respon (SKDR) telah menunjukkan notifikasi peningkatan kasus campak dan rubella yang perlu diwaspadai.
Sampai dengan minggu ke 12 jumlah kasus campak dan rubella di Provinsi Gorontalo mencapai 63 kasus terdiri dari Suspek dan konfirmasi laboratorium. Adapun berdasarkan distribusi per Kabupaten/Kota dimana Kabupaten Gorontalo mencapai 30 kasus Suspek. Di Kabupaten Pohuwato, khususnya Kecamatan Marisa, walaupun kasusnya lebih sedikit dari Kabupaten Gorontalo tetapi harus menjadi perhatian utama dengan dilaporkannya 5 kasus campak dalam empat minggu berturut-turut. Kondisi ini telah memenuhi kriteria Kejadian Luar Biasa (KLB). Untuk Kabupaten Boalemo dilaporkan 4 kasus dan Kabupaten Bone Bolango sebanyak 3 kasus.
Situasi serupa juga terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara, di mana tercatat 9 kasus Suspek dan 2 kasus diantaranya positif campak yang terkonfirmasi laboratorium dan telah memenuhi kriteria KLB. Selain itu, terdapat satu kasus tambahan dengan hubungan epidemiologis yang semakin memperkuat indikasi adanya penyebaran.
Sementara itu, di Kota Gorontalo, dilaporkan 12 kasus Suspek (bergejala klinis) dan ditemukan 1 kasus positif campak di wilayah Kecamatan Kota Tengah dan 1 kasus positif rubella di wilayah Kecamatan Kota Barat. Meskipun jumlah kasus di Kota Gorontalo belum memenuhi kriteria KLB, namun peningkatan ini tetap menjadi perhatian dan memerlukan kewaspadaan lebih lanjut.
Hal itu disampaikan Anang dalam keterangannya, Sabtu (29/03/2025).
Anang menyatakan, bahwa peningkatan kasus ini sangat erat kaitannya dengan status imunisasi pada anak-anak.
Anang menekankan pentingnya imunisasi sebagai langkah pencegahan yang efektif terhadap penyakit campak dan rubella.
“Peningkatan kasus campak dan rubella yang kita lihat saat ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya imunisasi. Penyakit-penyakit ini sangat menular dan dapat dicegah dengan imunisasi yang lengkap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Anang mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo, khususnya para orang tua, untuk segera membawa anak-anak mereka yang belum mendapatkan imunisasi atau imunisasinya belum lengkap ke posyandu maupun fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Langkah ini sangat krusial untuk melindungi anak-anak dari risiko tertular campak dan rubella, serta mencegah terjadinya KLB yang lebih luas. Selain itu, kondisi cuaca saat ini memungkinkan menjadi faktor pendukung penyebaran virus.
Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan di tingkat Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah-langkah pencegahan dan pengendalian yang diperlukan.
“Masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan ini dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang mengarah pada campak atau rubella,” imbuh Anang.
Dengan kewaspadaan dini dan partisipasi aktif masyarakat dalam program imunisasi, diharapkan penyebaran kasus campak dan rubella di Provinsi Gorontalo dapat segera diatasi, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri di mana mobilitas masyarakat cenderung meningkat. (mcgorontaloprov/nangsih/lani/nancy)