- Oleh MC PROV GORONTALO
- Jumat, 18 April 2025 | 11:53 WIB
: Pelaksanaan sosialisasi CKG dan skrining kesehatan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Gorontalo. (foto MD)
Oleh MC PROV GORONTALO, Rabu, 19 Maret 2025 | 08:34 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 155
Kota Gorontalo, InfoPublik – Puskesmas di berbagai daerah kini semakin gencar melakukan sosialisasi dan pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) secara mobile ke Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Salah satu contohnya adalah Puskesmas Kota Utara yang turun langsung ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Gorontalo untuk memberikan layanan kesehatan gratis kepada para pegawai, Selasa (18/3/2025).
Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dan memudahkan akses layanan kesehatan bagi para pegawai OPD yang seringkali memiliki jadwal padat.
Dalam pelaksanaannya, Puskesmas Kota Utara tidak hanya memberikan layanan cek kesehatan umum, tetapi juga melakukan pengukuran status gizi. Hasil pengukuran status gizi yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 20 orang pegawai yang hadir diperoleh 17% memiliki status gizi normal, 33% mengalami overweight atau berat badan lebih dan 50% mengalami obesitas.
Data itu menunjukkan tingginya prevalensi masalah berat badan di kalangan pegawai OPD, yang perlu mendapatkan perhatian serius. Obesitas dan overweight merupakan faktor risiko berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.
Oleh karena itu, Puskesmas juga memberikan edukasi mengenai pola hidup sehat, termasuk pentingnya menjaga pola makan seimbang dan rutin berolahraga termasuk melakukan Cek atau skrining Kesehatan.
Berdasarkan data yang tercantum dalam laporan CKG nasional per 15 Maret 2025, Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo menunjukkan capaian yang cukup signifikan dalam pelaksanaan program CKG. Provinsi Gorontalo tercatat memiliki 100% Puskesmas yang telah melaksanakan PKG, dengan jumlah pendaftar mencapai 13.300 orang dan jumlah kehadiran sebanyak 12.280 orang berada di urutan keenam secara nasional.
Sementara itu, Kabupaten Gorontalo juga menunjukkan partisipasi yang baik dengan 100% Puskesmas yang melaksanakan PKG, diikuti oleh jumlah peserta sebanyak 5.430 orang dan kehadiran mencapai 5.179 orang. Kabupaten Gorontalo secara nasional berada pada posisi 19 dari 20 kabupaten/kota dengan jumlah kehadiran terbanyak
Meskipun capaian partisipasi dalam program CKG di Gorontalo cukup tinggi, hasil pengukuran status gizi yang dilakukan oleh Puskesmas Kota Utara menunjukkan bahwa masalah gizi, khususnya obesitas dan overweight, masih menjadi tantangan besar. Hal ini sejalan dengan tren nasional di mana masalah gizi dan obesitas semakin meningkat, terutama di daerah perkotaan dan kalangan pegawai yang memiliki aktivitas fisik rendah.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Anang S. Otoluwa menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan puskesmas terus dilaksanakan secara berkala ke berbagai OPD lainnya.
“Kami berharap dengan adanya layanan mobile ini, semakin banyak pegawai OPD yang sadar akan pentingnya menjaga kesehatan. Selain itu, kami juga akan terus memberikan edukasi dan dukungan untuk mengatasi masalah gizi yang ditemukan,” ujarnya.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan dapat tercipta budaya hidup sehat di kalangan pegawai OPD dan masyarakat secara umum. Puskesmas juga berencana untuk memperluas jangkauan layanan mobile ini ke wilayah-wilayah lain yang membutuhkan, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat merasakan manfaat dari program Cek Kesehatan Gratis ini.
Meskipun Provinsi Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo telah menunjukkan partisipasi yang baik dalam program CKG, hasil pengukuran status gizi yang dilakukan Puskesmas Kota Utara mengindikasikan bahwa masih diperlukan upaya lebih intensif untuk mengatasi masalah gizi, terutama obesitas dan overweight. Edukasi mengenai pola hidup sehat dan peningkatan aktivitas fisik perlu terus digalakkan, tidak hanya di kalangan pegawai OPD, tetapi juga di masyarakat luas.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Provinsi Gorontalo, Taufik Sidiki menyambut baik pelaksanaan sosialisasi sekaligus pemeriksaan status gizi di lingkungan kerjanya.
“Ini adalah hal yang baik, saya harap semua ASN di lingkungan pemerintah provinsi dapat diukur dan diperiksa, sehingga sejak awal dapat diketahui secara dini kondisi kesehatan dalam tubuh kita,” kata Taufik.
Dengan kolaborasi antara Puskesmas, OPD, dan masyarakat, diharapkan program CKG dapat memberikan dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah gizi yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah, termasuk Gorontalo. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)