- Oleh MC KAB BATANG
- Rabu, 19 Maret 2025 | 01:37 WIB
© 2023 - Portal Berita InfoPublik.
: - Suasana Ramadan di Lapas Kelas IIB Batang begitu meriah menjelang waktu berbuka puasa, dipenuhi riuh canda tawa WBP.
Oleh MC KAB BATANG, Rabu, 19 Maret 2025 | 01:29 WIB - Redaktur: Isma - 107
Batang, InfoPublik - Suasana Ramadan di Lapas Kelas IIB Batang begitu meriah menjelang waktu berbuka puasa, dipenuhi riuh canda tawa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersama keluarga. Kesempatan untuk berbuka puasa yang diberikan, tak disia-siakan karena momentum tersebut amatlah langka terlebih saat Ramadan tiba.
Salah satu yang menarik, adalah pertemuan Dwi yang merupakan WBP Lapas Batang dengan kedua orang tuanya, Mawardi dan Sumirah. Baginya kesempatan untuk berbuka puasa bersama kedua orang tua tercinta kini jadi tak ternilai oleh apapun.
“Yang paling dirindukan saat Ramadan itu ya buka puasa di rumah sama keluarga, tapi sejak dua tahun lalu, tidak bisa buka puasa bareng lagi. Alhamdulillah petugas memberikan kesempatan berbuka puasa sama keluarga, walaupun cuma beberapa jam, tapi sudah cukup mengobati kerinduan,” katanya, saat ditemui di Aula Lapas Kelas IIB Batang, Kabupaten Batang, Senin (17/3/2025).
Tak lupa menu spesial ayam goreng sambal sengaja dibawakan dari rumah, untuk disantap bersama. Mawardi dan Sumirah mengatakan, beberapa menu kesukaan putranya sengaja dibawa, untuk dinikmati saat buka puasa.
“Ya bawa menu yang dipesan, ada ayam goreng, sambal. Bawanya lumayan banyak, biar bisa dimakan sama teman-temannya di dalam,” tuturnya.
Terkait dengan prosedur pemeriksaan, keluarga WBP tak mempermasalahkan karena demi keamanan bersama. “Cuma kalau bisa jam jenguk pas buka puasa ditambah lagi, kayaknya terlalu cepat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIB Batang Nurhamdan menanggapi positif kunjungan dari keluarga ke WBP saat petang hari, agar dapat ikut merasakan suasana Ramadan.
“Jadi mereka bisa merasakan suasana buka puasa bersama seperti layaknya keluarga lainnya, sehingga bisa meninggalkan kesan yang mendalam,” terangnya.
Nurhamdan memastikan, pemeriksaan tetap dilakukan sesuai prosedur demi keamanan dan kenyamanan bersama.
“Kami siapkan tim medis untuk mengecek makanan yang dibawa keluarga untuk berbuka dan yang diizinkan masuk hanya dua orang keluarga inti,” ujar dia.
Berdasarkan data saat ini jumlah WBP yang dibina sebanyak 361 orang. Sempat terjadi peningkatan dari 350 menjadi 370, namun setelah 9 di antaranya mengikuti program integrasi sosial, berkurang menjadi 361 WBP. (MC Batang, Jateng/Heri/Jumadi)