- Oleh MC KOTA PONTIANAK
- Kamis, 13 Maret 2025 | 13:59 WIB
: Puskesmas Tanjung Hulu, Telaga Biru dan Siantan Hulu | Foto : MC Pontianak
Oleh MC KOTA PONTIANAK, Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:29 WIB - Redaktur: Untung S - 110
Pontianak, InfoPublik – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono meresmikan tiga unit gedung dan Integrasi Layanan Primer (ILP) di Puskesmas Tanjung Hulu (Kecamatan Pontianak Timur), Puskesmas Telaga Biru, dan Puskesmas Siantan Hulu (Pontianak Utara).
Peresmian itu merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Tidak hanya gedung baru, tetapi pelayanannya juga harus meningkat. Bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di wilayah masing-masing. Tentunya Pemkot Pontianak berkomitmen meningkatkan indeks pelayanan kesehatan,” ujar Edi didampingi Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan usai meresmikan secara simbolis dan meninjau ILP di UPT Puskesmas Tanjung Hulu, Jalan Ya’m Sabran, Jumat (14/3/2025).
Di 2025, Pemkot Pontianak melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak tengah melaksanakan pembangunan dan perbaikan di tiga puskesmas lainnya, yaitu Puskesmas Paris 2 (Kecamatan Pontianak Tenggara), Puskesmas Kom Yos Sudarso (Kecamatan Pontianak Barat), dan Puskesmas Siantan Tengah (Kecamatan Pontianak Utara). Edi menambahkan, perbaikan puskesmas akan terus dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.
Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan program yang tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023. ILP bertujuan untuk menata dan mengkoordinasikan berbagai pelayanan kesehatan primer dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup, mulai dari janin, lahir, remaja, dewasa, hingga lansia.
“ILP bertujuan untuk mendekatkan akses dan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan/atau paliatif pada setiap fase kehidupan secara komprehensif dan berkualitas bagi masyarakat,” imbuh Edi.
Edi berharap kehadiran ILP di Puskesmas Tanjung Hulu, Telaga Biru, dan Siantan Hulu dapat menjadi terobosan penting dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien kepada warga. “Melalui ILP, kita ingin memastikan bahwa setiap warga mendapatkan layanan kesehatan yang cepat, tepat, dan berkualitas tanpa harus mengalami hambatan administratif atau teknis,” katanya.
Program ILP dirancang untuk menyatukan berbagai layanan kesehatan primer, seperti pemeriksaan rutin, imunisasi, konsultasi dokter, serta penanganan penyakit ringan hingga sedang, dalam satu sistem yang terintegrasi. “Dengan adanya ILP, pasien tidak perlu lagi bolak-balik antar fasilitas kesehatan karena semua layanan dapat diakses di satu tempat,” ungkap Edi.
Kepala Dinkes Kota Pontianak, Saptiko, menjelaskan bahwa terdapat tujuh puskesmas di beberapa wilayah yang akan diperbaiki dalam roadmap pembangunan. Targetnya, seluruh puskesmas akan selesai diperbaiki pada tahun 2028.
“Kita akan berusaha mencari anggaran, baik dari pusat maupun daerah. Insyaallah, di 2028 seluruh puskesmas sudah terbangun dengan baik,” lanjutnya.
Saptiko menambahkan, dengan adanya ILP, pola layanan di puskesmas akan berubah. “Kalau dulu, masyarakat ke puskesmas hanya untuk menerima obat, sekarang dengan ILP, setiap pasien akan diperiksa siklus hidupnya, mulai dari ibu hamil, balita, remaja, hingga kluster penyakit menular. Mereka yang datang juga akan dilakukan skrining penyakit sebagai upaya preventif,” paparnya.
Selain di puskesmas, ILP juga akan diterapkan di posyandu di Kota Pontianak. Saptiko menyampaikan bahwa posyandu sudah mulai menerapkan ILP. “Jadi tidak ada lagi pemisahan antara posyandu ibu hamil, balita, remaja, dan lansia. Semuanya digabung menjadi satu posyandu, dan pelayanan terintegrasi di situ,” pungkasnya. (kominfo/prokopim/Gema Mahardhika)