:
Oleh MC KAB SLEMAN, Rabu, 12 Maret 2025 | 11:11 WIB - Redaktur: Juli - 100
Sleman, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar pasar murah di 38 kalurahan sebagai upaya menekan inflasi menjelang Idulfitri 1446 H.
Salah satu lokasi yang mendapat antusias tinggi adalah Kalurahan Condongcatur, yang menggelar pasar murah pada Senin (11/3/2025).
Warga sudah memadati lokasi sejak pagi meskipun pasar murah baru dibuka pukul 08.30 WIB. Petugas memberikan nomor antrean dengan syarat menunjukkan KTP Sleman. Prioritas diberikan kepada ibu hamil, ibu yang menggendong anak, serta lansia. Tercatat sekitar 300 kartu antrean terpakai, sementara pembeli daging ayam dan telur bisa langsung bertransaksi tanpa antrean.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji, menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Sleman yang telah memilih Condongcatur sebagai salah satu lokasi pasar murah tahun ini.
"Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman atas terselenggaranya pasar murah ini. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi masyarakat dan membantu mereka mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau dibanding harga pasar," ujar Reno.
Sementara itu, Kepala Jawatan Kemakmuran Kapanewon Depok, Isti Fajaroh, menjelaskan bahwa tahun ini dua dari tiga kalurahan di Kapanewon Depok menjadi lokasi pasar murah, yakni Condongcatur dan Maguwoharjo, yang digelar secara bersamaan.
"Masyarakat bisa membeli sembako dengan syarat menunjukkan KTP atau domisili Sleman, membawa kantong belanja sendiri, dan membawa uang pas. Barang kebutuhan pokok yang tersedia didistribusikan oleh Bulog, Gapoktan, Pinsar Sleman, dan PT Saliman," jelasnya.
Ia menambahkan, penyelenggaraan pasar murah di tingkat kalurahan memudahkan masyarakat mengakses bahan pangan berkualitas dengan harga lebih murah.
"Harapannya, kegiatan ini bisa membantu masyarakat menyiapkan kebutuhan pangan untuk Ramadan dan Lebaran, terutama di tengah kenaikan harga beberapa komoditas di pasar," pungkasnya.
Pasar murah di Kalurahan Condongcatur mencatat transaksi yang cukup tinggi dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam membeli kebutuhan pokok. Berdasarkan data penjualan, beras menjadi komoditas yang paling diminati, dengan total 3.800 kg terjual. Rinciannya, Beras Premium dari Bulog terjual sebanyak 1.700 kg, Beras SPHP 100 kg, serta Beras Premium dari Gapoktan mencapai 2.000 kg.
Selain beras, minyak goreng juga menjadi salah satu produk yang banyak dibeli, dengan total 398 liter terjual. Komoditas lain yang laris di antaranya gula pasir sebanyak 600 kg, tepung terigu 20 kg, serta telur ayam dari Pinsar Sleman yang mencapai 250 kg. Sementara itu, daging ayam karkas dari PT Saliman juga cukup diminati dengan total penjualan mencapai 21 kg.
Tingginya penjualan ini menunjukkan bahwa pasar murah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.
Ditemui di tempat terpisah, Kepala Disperindag Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih, menyebutkan bahwa total kuota pasar murah tahun ini mencapai 115 ton untuk enam komoditas utama.
"Komoditas yang disiapkan meliputi 40,8 ton beras medium, 35,5 ton beras premium, 18.100 liter minyak goreng, 10.650 kg gula pasir, 7.200 kg telur ayam, dan 2.960 kg daging ayam," jelasnya.
Dengan capaian penjualan yang tinggi, pasar murah di Condongcatur terbukti menjadi solusi efektif bagi masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau. Pemkab Sleman berharap program ini dapat terus berlanjut guna menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat. (Wasana/KIM Depok)