:
Oleh MC KOTA MALANG, Senin, 10 Maret 2025 | 21:52 WIB - Redaktur: Juli - 271
Malang, InfoPublik – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mengungkapkan bahwa kondisi sektor jasa keuangan di wilayah kerjanya pada Januari 2025 berada dalam keadaan stabil dan berkinerja positif.
Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi kepada awak media saat konferensi pers, Minggu malam (9/3/2025) menjelaskan, faktor utama yang mendukung ini adalah likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga dengan baik. Kinerja sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga menunjukkan perkembangan yang signifikan, salah satunya pada sektor asuransi komersil.
Kinerja Sektor Asuransi dan Pembiayaan Tumbuh Positif
Disebutkan, pada Desember 2024, sektor asuransi mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp4,22 triliun, yang meningkat 16,55 persen year-on-year (YoY). Asuransi jiwa tumbuh 19,69 persen YoY dengan nilai mencapai Rp3,49 triliun, sedangkan premi asuransi umum naik 3,34 persen YoY mencapai Rp719 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa sektor asuransi terus mengalami pertumbuhan yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.
Kinerja sektor pembiayaan, yang meliputi lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro (LKM), dan lembaga jasa keuangan lainnya, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tercatat tumbuh 12,37 persen YoY pada Desember 2024, mencapai Rp7,25 triliun. Pembiayaan multi guna masih mendominasi, mencapai Rp4,69 triliun.
Di sisi lain, lanjutnya, sektor lembaga keuangan mikro (LKM) mengalami sedikit penurunan dalam penyaluran pinjaman sebesar 4,49 persen YoY, dari Rp11,03 miliar pada Desember 2023 menjadi Rp10,53 miliar pada Desember 2024. Namun, total simpanan/tabungan yang dihimpun oleh LKM mencapai Rp7,54 miliar, tumbuh 7,69 persen YoY.
Sektor perbankan juga mencatatkan kinerja yang solid. Pada Januari 2025, intermediasi perbankan tumbuh dengan baik, dengan pertumbuhan kredit mencapai 12,63 persen YoY, atau sebesar Rp104,87 triliun. Kredit investasi tumbuh tertinggi, mencapai 25,40 persen, sementara kredit konsumsi dan modal kerja masing-masing mencatatkan pertumbuhan 10,32 persen dan 7,41 perseb. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 4,69 persen YoY, mencapai Rp101,02 triliun.
Meskipun tantangan ketidakpastian geopolitik dan situasi politik dalam negeri, pasar modal Indonesia, khususnya di wilayah OJK Malang, menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Jumlah investor pasar modal di wilayah ini mencapai 297.815 SID pada Desember 2024, meningkat 13,23 persen YoY. Sebagian besar investor adalah individu, dengan 34,68 persen di antaranya berdomisili di Kota Malang.
Selain itu, pasar obligasi ritel negara menunjukkan antusiasme yang besar dengan peningkatan SID Surat Berharga Negara (SBN) sebesar 19,05 persen YoY, mencapai 29.042 SID. Penjualan reksa dana juga mengalami lonjakan signifikan sebesar 164,27 persen YoY, dengan Kota Malang mencatatkan transaksi reksa dana tertinggi senilai Rp296,53 miliar.
OJK Malang juga tengah menyusun sejumlah regulasi untuk memperkuat sektor jasa keuangan, di antaranya Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (RPOJK) tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi, serta RPOJK tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi Syariah.
Selain itu, OJK juga sedang mengembangkan aplikasi OJK OSIDA PMDK untuk meningkatkan pelindungan investor dan memanfaatkan big data analytics untuk pasar modal.
Secara keseluruhan, sektor jasa keuangan di wilayah OJK Malang pada Januari 2025 menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dengan adanya kebijakan penguatan sektor, baik di bidang perbankan, asuransi, maupun pasar modal, OJK Malang optimis akan terus mendukung pertumbuhan sektor ini, sambil menjaga stabilitas dan memitigasi risiko.
(say/yn)