Rabu, 2 April 2025 9:55:51

SMK Negeri 5 Yogyakarta Gelar Seminar Pemanfaatan Air Hujan untuk Mendukung Pengembangan Sekolah Adiwiyata

:


Oleh MC KAB SLEMAN, Sabtu, 8 Maret 2025 | 12:38 WIB - Redaktur: Juli - 109


Sleman, InfoPublik – SMK Negeri 5 Yogyakarta menggelar seminar bertajuk ‘Membentuk Generasi Unggul dari Kemurnian Air Hujan’ yang berlangsung di Aula Sekolah setempat, Kamis (6/3/2025).

Seminar ini diselenggarakan sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dan mendukung program pengembangan sekolah Adiwiyata.

Selain itu, seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai pemanfaatan air hujan sebagai sumber daya alami yang dapat diolah untuk kebutuhan sehari-hari.

Kepala SMK Negeri 5 Yogyakarta, Sihono, dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar sekolahnya dapat segera mengaplikasikan konsep pemanfaatan air hujan. Ia menegaskan bahwa penting untuk mengimplementasikan alat pemanen air hujan di sekolah, seperti instalasi talang dan sistem pengolahan air hujan yang dapat menjadi contoh bagi guru dan orang tua siswa di rumah.

"Melalui kegiatan ini, SMK Negeri 5 Yogyakarta dapat menjadi pelopor dalam pengelolaan air hujan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Sihono.

Sri Wahyuningsih, Pendiri Sekolah Air Hujan (SAH) Banyu Bening Sleman, dalam paparan seminar menjelaskan mengapa air hujan menjadi pilihan penting untuk mengatasi krisis air. Ia menyoroti dampak perubahan iklim yang menyebabkan keterbatasan air di banyak daerah. Salah satu poin utama dalam seminar ini adalah pentingnya pengelolaan air hujan yang bijak, dengan membandingkan antara air hujan, air tanah, dan air sumur.

Wahyuningsih juga memperkenalkan konsep 5M dalam pengelolaan air hujan, yang meliputi Menampung, Mengolah, Minum, Menabung, dan Mandiri. Ia menekankan bahwa proses penampungan air hujan yang baik memerlukan wadah yang bersih, tertutup rapat, dan terlindung dari sinar matahari.

Peserta seminar yang terdiri dari guru-guru SMK Negeri 5 Yogyakarta juga melakukan pengecekan kualitas air dengan menggunakan alat Total Dissolved Solids (TDS) Tester. Hasilnya menunjukkan bahwa air sumur memiliki kandungan partikel yang lebih tinggi, dengan rata-rata di atas 100 ppm, sementara air hujan hanya memiliki 3 ppm, yang menunjukkan tingkat kemurnian air hujan lebih tinggi dibandingkan dengan air sumur.

Dalam sesi diskusi interaktif, para peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk melakukan praktik pemasangan alat penampungan air hujan dan demonstrasi alat elektrolisa air hujan. Demonstrasi ini bertujuan untuk memisahkan kandungan asam dan basa dalam air hujan. Hasilnya, air dengan kandungan basa dapat dikonsumsi sebagai air minum, sedangkan air dengan kandungan asam dapat digunakan untuk pengobatan luar.

Seminar ini diharapkan dapat membentuk generasi unggul yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya pemanfaatan air hujan secara bijak. Pemahaman yang diperoleh diharapkan dapat diterapkan tidak hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat.

Dengan semangat ini, SMK Negeri 5 Yogyakarta berkomitmen untuk terus mengembangkan program-program yang mendukung pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta mendorong generasi muda untuk berperan aktif dalam konservasi air dan pengelolaan sumber daya alam.