- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Selasa, 15 April 2025 | 08:57 WIB
:
Oleh MC KAB TEMANGGUNG, Kamis, 6 Maret 2025 | 15:01 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 158
Temanggung, InfoPublik – Komisi E DPRD Jawa Tengah (Jateng) melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Selasa (4/3/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari strategi Pemkab Temanggung dalam menurunkan angka kemiskinan, yang saat ini berada di angka 8,67 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah (10,47 persen) maupun nasional (9,03 persen).
Ketua Komisi E DPRD Jateng, Messy Widiastuti, dan Sekretaris Zainuddin menyatakan bahwa Temanggung memiliki prestasi luar biasa dalam pengentasan kemiskinan, sehingga metode yang diterapkan perlu dipelajari lebih lanjut agar dapat diterapkan di daerah lain yang masih memiliki angka kemiskinan tinggi, seperti Banjarnegara dan Wonosobo.
"Kami ingin tahu bagaimana strategi yang diterapkan Temanggung sehingga mampu menekan angka kemiskinan lebih rendah dari provinsi dan nasional. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Jawa Tengah," ujar Zainuddin.
Salah satu hal yang menarik perhatian DPRD Jateng adalah penggunaan data spasial digital oleh Pemkab Temanggung.
Zainuddin mengapresiasi sistem pemetaan kemiskinan berbasis digital yang memungkinkan pemerintah mengetahui data secara "by name by address" dan dapat diakses melalui Google Earth.
"Dengan sistem ini, intervensi program bantuan bisa lebih tepat sasaran. Kami berharap metode ini bisa direplikasi di daerah lain untuk meningkatkan efektivitas penanganan kemiskinan," katanya.
DPRD Jateng berencana untuk mereplikasi metode Temanggung ke daerah lain di Jawa Tengah yang masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi.
"Kami akan membawa hasil diskusi ini untuk diterapkan di daerah lain, terutama di Banjarnegara dan Wonosobo, yang masih menjadi penyumbang angka kemiskinan terbesar di Jateng," kata Zainuddin.
Ia menambahkan bahwa kerjasama antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat sangat penting dalam upaya menekan angka kemiskinan.
"Kami juga berharap ada sinergi lebih lanjut antara Pemkab Temanggung dan DPRD Jateng agar metode yang sudah terbukti berhasil ini bisa membantu daerah lain," imbuhnya.
Wakil Bupati Temanggung, Nadia Muna, menjelaskan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem di daerahnya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat.
Beberapa strategi yang diterapkan Pemkab Temanggung dalam menekan angka kemiskinan, antara lain:
Menurut Nadia, strategi ini terbukti efektif, dengan tren angka kemiskinan di Temanggung yang terus menurun.
"Dari tahun 2019 hingga 2024, angka kemiskinan turun dari 9,42 persen menjadi 8,67 persen. Sedangkan kemiskinan ekstrem juga mengalami penurunan signifikan dari 2,07 persen pada 2021 menjadi 0,33 persen pada 2023," jelasnya.
(MC Temanggung/ary/ekp)