- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Selasa, 25 Maret 2025 | 13:07 WIB
: Penyuluhan Tuberkulosis dan Sosialisasi Aplikasi Satu sehat Mobile. (foto Ikhwan)
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 28 Februari 2025 | 13:19 WIB - Redaktur: Eko Budiono - 137
Kabupaten Gorontalo, InfoPublik – Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, melalui pengelola program Tuberkulosis (TBC), melaksanakan penyuluhan TBC dan sosialisasi aplikasi Satu Sehat Mobile kepada kader posyandu di Desa Dulomo, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, Kamis (27/02/2025).
Kegiatan itu merupakan komitmen pemerintah dalam penanggulangan TBC di wilayah Puskesmas Tilango.
Adapun selang Januari sampai Februari 2025 ditemukan terduga TBC sebanyak 95 orang.
Untuk itu penting meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM), terutama bagi kader posyandu yang berperan membantu puskesmas dalam penemuan terduga, pelacakan kasus dan pemantauan pengobatan serta investigasi kontak.
Penyuluhan itu dihadiri oleh 15 kader posyandu, Kepala Desa Dulomo, beserta perangkat desa.
Selain memberikan pemahaman tentang TBC, tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo juga memperkenalkan aplikasi Satu Sehat Mobile sebagai platform untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Aplikasi itu diharapkan dapat dimanfaatkan oleh kader desa untuk melanjutkan sosialisasi kepada masyarakat di wilayah mereka.
Epidemiolog Kesehatan Ahli Madya, Dolvi Sumarauw, yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, menyatakan bahwa kegiatan itu juga mendukung program Quick Win Pembangunan Kesehatan Presiden Prabowo.
Dolvi berharap Kecamatan Tilango bisa menjadi kecamatan siaga TBC, sejalan dengan Strategi Nasional (STRANAS) Eliminasi Tuberkulosis.
“Penyuluhan itu merupakan bagian dari upaya meningkatkan akses layanan TBC yang bermutu dan berpihak pada pasien, dengan memaksimalkan penemuan kasus secara aktif, massif, dan intensif,” ujar Dolvi.
Indikator Quick Win TBC, kata Dolvi meliputi penemuan kasus, inisiasi pengobatan, keberhasilan pengobatan, dan penemuan kasus TBC laten.
“Ini sejalan dengan rapat koordinasi penanggulangan TBC bersama Kementerian Dalam Negeri,” jelas Dolvi.
Dolvi menyatakan, upaya penemuan kasus TBC dapat ditingkatkan melalui skrining massif pada kelompok rentan, mendorong diagnosis dari program Standar Pelayanan Minimal (SPM) di fasilitas kesehatan, serta integrasi lintas sektor.
“Dukungan dari semua pihak, termasuk kader desa, sangat penting untuk mencapai target eliminasi TBC di Provinsi Gorontalo,” tegasnya.
Kegiatan itu mendapat dukungan penuh dari lintas sektor, termasuk Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Desa Dulomo, Kasim Nangili dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini dan pengobatan TBC, sekaligus memanfaatkan teknologi digital melalui aplikasi Satu Sehat Mobile untuk memudahkan akses layanan kesehatan. (mcgorontaloprov/md/ilb/nancy)