- Oleh Wandi
- Kamis, 13 Februari 2025 | 20:20 WIB
:
Oleh MC KOTA MALANG, Sabtu, 25 Januari 2025 | 10:12 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 209
Malang, InfoPublik – Program inovatif "Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa" atau dikenal dengan nama Jarik Ma’Siti, menjadi salah satu usulan unggulan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk berkompetisi dalam ajang bergengsi The United Nations Public Service Awards (UNPSA).
Informasi ini disampaikan oleh Tim Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB dalam kunjungan kerjanya ke SMP Negeri 10 Kota Malang, Provinsi Jawa Timur pada Jumat (24/1/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Asisten Deputi Koordinasi dan Fasilitasi Strategi Pengembangan Praktik Terbaik Pelayanan Publik menyampaikan apresiasi atas kontribusi Kota Malang dalam merespons kebijakan dan program pemerintah pusat. Kota Malang dianggap terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, termasuk di sektor pendidikan.
"Inovasi Jarik Ma’Siti memiliki dampak luar biasa. Program ini berhasil mengakomodasi kebutuhan siswa istimewa, sekaligus membuktikan bahwa pembelajaran dapat dibangun dengan pendekatan yang inklusif. Hal ini menjadi langkah penting dalam mendorong siswa istimewa untuk bisa mengikuti pelajaran di sekolah umum," ungkapnya.
Selain itu, inovasi ini telah dikenal dan direplikasi oleh banyak sekolah lain, sehingga dampaknya semakin meluas. Hal ini mencerminkan kemajuan besar bagi dunia pendidikan inklusif di Indonesia.
Jarik Ma’Siti, yang diinisiasi oleh SMP Negeri 10 Kota Malang, muncul sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan guru pendamping khusus (GPK) dalam menghadapi meningkatnya jumlah siswa berkebutuhan khusus. Berpedoman pada visi dan misi Kota Malang yang menjamin akses pendidikan untuk semua, sekolah-sekolah negeri di Kota Malang diwajibkan menerima siswa berkebutuhan khusus tanpa diskriminasi.
Inovasi ini melibatkan pendekatan menyeluruh mulai dari proses skrining, pembelajaran, hingga evaluasi dengan metode unik bernama Gali Data, Identifikasi, Asesmen, planning matriks, Program Pembelajaran Individual (PPI), dan Terapi (GADIS MENING PINTER). Kurikulum adaptif yang diterapkan menggunakan pendekatan Adaptasi, Simplikasi, dan Omisi, Substitusi (ADA S.O.S), memastikan kebutuhan siswa istimewa terpenuhi.
Selain itu, siswa dengan hambatan psikologis dan perilaku mendapat dukungan berupa psikoterapi, sementara pengembangan diri dan life skill menjadi bagian integral dari pembelajaran. Tidak hanya siswa, guru-guru juga mendapat pendampingan terprogram agar mampu mendukung keberhasilan metode ini.
Keberhasilan Jarik Ma’Siti telah menginspirasi replikasi di seluruh SMP Negeri Kota Malang, seperti Simba Asia (SMP Negeri 2), Nasi Tiga Beras (SMP Negeri 13), Benang Mass (SMP Negeri 3), dan Serasi (SMP Negeri 20). Bahkan, beberapa inovasi hasil replikasi juga berhasil mencetak prestasi, seperti Simba Asia dan Nasi Tiga Beras yang masuk sebagai Top Inovasi Pelayanan Publik Kelompok Replikasi 2024.
Asisten Administrasi Umum Setda Kota Malang, Sri Winarni, menyampaikan harapan agar inovasi serupa terus berkembang.
Ia juga mengapresiasi dukungan Kementerian PANRB dalam mendorong inovasi daerah agar mampu bersaing di tingkat internasional.
"Inovasi ini membawa manfaat besar bagi banyak pihak. Dengan dukungan bersama, kita bisa menjadikannya inspirasi untuk pelayanan publik yang lebih baik," katanya.