- Oleh Wahyu Sudoyo
- Jumat, 7 Februari 2025 | 20:42 WIB
: Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Pembangunan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang digelar Kamis (16/01/2025) di Manado
Oleh MC PROV GORONTALO, Jumat, 17 Januari 2025 | 20:41 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 172
Manado, InfoPublik – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo terus memperkuat langkah strategis dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.
Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak di Provinsi Gorontalo.
“Perempuan yang berdaya adalah kunci kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Sementara perlindungan anak adalah investasi untuk masa depan bangsa,” kata Sofian Rapat Koordinasi Sinergitas Perencanaan Pembangunan Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara pada kamis (16/1/2025).
Provinsi Gorontalo menunjukkan kemajuan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Gorontalo, angka dispensasi pernikahan anak turun dari 829 kasus pada 2023 menjadi 507 kasus pada 2024. Selain itu, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak juga mencatat penurunan drastis, dari 387 kasus dengan 412 korban pada 2023 menjadi 165 kasus dengan 172 korban pada 2024.
“Ini adalah bukti bahwa langkah kolaboratif kita mulai membuahkan hasil nyata. Namun, ini bukan akhir. Kita harus terus bergerak lebih baik,” tegas Sofian.
Prestasi Gorontalo juga mendapat pengakuan nasional melalui Desa Ayula Selatan di Kabupaten Bone Bolango, yang ditetapkan sebagai pilot proyek Rumah Bersama Indonesia oleh Kementerian P3A RI. Program ini menciptakan ruang aman dan ramah untuk perempuan dan anak.
“Program ini menjadi bukti nyata bahwa Gorontalo tidak hanya bergerak, tapi memimpin dalam inovasi perlindungan dan pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Sekda Sofian berharap rapat koordinasi ini menghasilkan rencana aksi konkret yang dapat diimplementasikan di seluruh kabupaten/kota di Gorontalo.
“Ini bukan sekadar rapat. Ini adalah awal dari langkah besar untuk masa depan perempuan dan anak di Gorontalo,” tutupnya.
(mcgorontaloprov/war)