- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Jumat, 3 Januari 2025 | 03:12 WIB
: Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKL) Sigit Reliantoro dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana beserta rombongan melakukan agenda lanjutan yaitu susur Sungai Martapura dimulai dari Desa Sungai Rangas dan finish di Dermaga Siring Menara Pandang Kota Banjarmasin. - Foto:Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 31 Desember 2024 | 08:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 128
Banjarmasin, InfoPublik - Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKL) Sigit Reliantoro dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana beserta rombongan melakukan agenda lanjutan yaitu susur Sungai Martapura dimulai dari Desa Sungai Rangas dan finish di Dermaga Siring Menara Pandang Kota Banjarmasin.
Acara ramah tamah di Rumah Anno turut dihadiri Wali kota Banjarmasin Ibnu Sina dan Wakil Wali kota Banjarmasin Arifin Noor beserta rombongan.
Plt Deputi PPKL Sigit Reliantoro menuturkan salah satu yang paling rendah itu adalah indeks kualitas air. Indeks kualitas air itu menghitung kualitas sungai danau yang ada di Indonesia.
“Menteri memberikan arahan kita sudah harus mulai fokus untuk melakukan istilahnya pemulihan kualitas lingkungan sungai-sungai di Indonesia,” kata Sigit, Banjarmasin, Senin (30/12/2024).
Dijelaskannya, pada Undang-Undang 32 dan Undang-Undang Cipta Kerja diamanatkan bahwa pihaknya untuk menyusun rencana perlindungan dan pemulihan kualitas mutu air di sungai-sungai di Indonesia dan akan dikerjakan di City Room, Ciliwung, di luar DKI Jakarta terdapat 13 sungai dan salah satunya yaitu Martapura.
“Studi terbaru disampaikan memang sungai Martapura ini secara sosial, secara ekonomi memberikan dampak keberlanjutan yang cukup baik. Tetapi dari sisi daya dukung dan daya tampung lingkungannya, dari sisi ekologinya nilainya rendah sehingga perlu upaya-upaya perbaikan,”imbuhnya.
Diakuinya sampai saat ini semua pihak masih bekerja sendiri-sendiri, sehingga melalui kunjungan tersebut diharapkan menjadi sebuah awal untuk mensinergikan dan mengkolaborasikan upaya untuk mewujudkan Sungai Martapura Asri, yang menjadi penyemangat untuk melakukan perbaikan di sungai Martapura.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana menyebutkan dari hasil peninjauan lapangan, pihaknya menemukan beberapa persoalan yang memang dari dulu sudah dikenali dan sampai sekarang belum selesai.
“InsyaAllah dengan adanya kunjungan ini bersama teman-teman dari Kementerian Lingkungan Hidup, kita sama-sama bisa mencari solusi bersama, melakukan langkah kolaboratif untuk bisa menyelesaikan persoalan yang ada di Sungai Martapura,” kata Hanifah.
Hal itu di antaranya yaitu sampah yang masih belum terkendali dengan baik dari hulu menuju hilir kota Banjarmasin, kemudian juga enceng kondok, jamban terapung, kegiatan-kegiatan industri yang langsung melakukan aktivitas kebadan sungai, dan tentunya penataan kawasan tadi mendapatkan apresiasi dari pihak KLH untuk penataan kawasan.
“Kami berpikir bahwa seandainya kampung biru dan kampung hijau bisa direplikasi di sepanjang sungai itu tentu akan memberikan kemudahan di dalam pengelolaan lingkungan hidup. Diantaranya pengelolaan sampah, kemudian juga pengendalian pertumbuhan rumah yang ada di sepanjang Sungai Martapura,”tambahnya. (MC Kalsel/Rns/YIN/Eyv)