- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Jumat, 3 Januari 2025 | 03:12 WIB
: Mentan RI inginkan Kalsel sebagai penopang lumbung pangan Nasional - Foto: Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 31 Desember 2024 | 09:00 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 126
Banjarmasin, Infopublik - Pimpin Rapat Koordinasi, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman ingin pastikan Kalimantan Selatan sebagai penopang lumbung pangan nasional menjadi kenyataan.
Hal tersebut disampaikannya pada Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah Menuju Indonesia Swasembada Pangan di Banjarmasin, Senin (30/12/2024).
Andi mengatakan dengan Oplah Kalimantan Selatan tahun lalu Rp 41 ribu dan tahun ini 80 ribu, Kalimantan Selatan ini kalau dirawat dengan baik, Rp 500 ribu kali 10 saja itu Rp5 juta ton artinya sortage kekurangan beras untuk nasional bisa ditutup dari Kalsel.
”Jadi bisa ditutupi dari sini. Kalau tiga kali tanam itu lebih daripada bisa menutupi kekurangan kita secara nasional. Kita ini kaya,” kata Andi.
Ia menyampaikan sebelum kunjungan di Kalimantam Selatan, dirinya telah melakukan rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan membawa kabar gembira bagi para petani di Indonesia. Karena pada rapat terbatas tersebut, Presiden Prabowo Subianto memutuskan, pertama harga gabah naik dari Rp6.000 menjadi 6.500, kedua harga jagung naik dari Rp 5.000 menjadi Rp5.500 perkilo, ketiga irigasi dilanjutkan untuk Rp2 juta hektare bersama Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan anggaran Rp12 Triliun untuk seluruh indonesia, dan volume pupuk naik.
”Kami mewakili petani Indonesia, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak presiden Indonesia, beliau perhatiannya luar biasa disektor pertanian dan kepada petani-petani Indonesia. Inilah bentuk kepercayaan bapak presiden,”imbuhnya.
Dirinya menambahkan khusus Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah , Kalimantan Barat, Sumatera Selatan dan Papua Selatan, Optimasi Lahan (Oplah) dan cetak sawah rakyat anggaran yang disiapkan kurang lebih Rp7 Triliun.
”Jadi yang mendapatkan bantuan Kalimantan Selatan, Kalteng, Kalbar dan Sumsel itu yang paling besar untuk Oplah. Oplah adalah optimasi lahan yang dulunya tanam satu kali jadi tiga kali,” katanya.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh lapisan baik TNI, Polri, Kejaksaan, Dirjen, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota, bersama-sama bergandengan tangan merealisasikan swasembada pangan.
”Kementerian pertanian tidak ada libur sampai swasembada kita capai. Kami akan selalu datang nanti,”jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan, Syamsir Rahman mengatakan Kalsel menjadi salahsatu andalan untuk secara nasional terkait dengan oplah dan cetak sawah rakyat.
”Optimasi Lahan (Oplah) 2024 ada 41 ribu hektare dan tahun 2025 kita siapkan 80 ribu hektare. Jadi ada 120 ribu haktare,” katanya.
Ia menuturkan hingga hari ini Kalsel menjadi terbaik kedua secara nasional dan secara regional Kalsel menyuplai hampir 50 persen produksi gabah dan beras secara nasional.
”Capaian tersebut karena para petani. Terimakasih kepada petani semua,” tuturnya.
Syamsir menambahkan selain rapat koordinasi Menteri Pertanian juga akan melakukan kunjungan ke lokasi di Kecamatan Bati-Bati, kabupaten Tanah Laut untuk melihat kondisi lahan cetak sawah rakyat.
”Untuk yang di Bati-bati ini kita mendahului dari program tahun 2025 karena kita sudah memulai hampir satu bulan setengah kemarin dan kondisinya bahwa di sana dari 236 hektare cetak sawah rakyat yang kurang lebih 35 tahun tidak pernah digarap dan itu dibuka sudah mencapai 46 hektare,” ucapnya.
Selain itu, dengan Optimasi Lahan dari satu kali menjadi dua atau tiga kali tanam ditambah normalisasi saluran air dapat menjadi semangat baru bagi para perani.
”Saya optimis Oplahnya bisa dua kali. Kita berharap ini bisa menjadi semangat baru untuk perani di kabupaten tanah laut,”tambahnya.(MC Kalsel/tgh/eyv)