- Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
- Rabu, 25 Desember 2024 | 04:20 WIB
: 2024, Peredaran Narkoba di Kalsel Mengalami Penurunan - Foto: Mc.Kalsel
Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN, Selasa, 24 Desember 2024 | 17:34 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 98
Banjarmasin, InfoPublik - Peredaran Narkoba harus menjadi perhatian yang sangat serius di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), sebab Narkoba jenis sabu sudah masuk ke semua lini, mulai dari masyarakat hingga ke level pemerintah.
Peringatan itu, disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalsel, Brigjen Pol. Wisnu Andayana, saat Press Relese Akhir Tahun kepada rekan media, di Aula kantor Banjarmasin, Selasa (24/12/2024).
Ia mengatakan tahun ini ada penurunan dari jumlah peredaran karena gencarnya Polda Kalsel dan jajaran yang berhasil mengungkap puluhan kilo narkotika.
Namun demikian, dari peta BNNP semua daerah di Kalsel tetap berstatus kawasan rawan narkoba, bahkan dari seluruh daerah, ada sebanyak 14 kelurahan atau desa yang berstatus bahaya.
"Mohon para masyarakat waspada. Semua lini sudah masuk narkoba. Ketahanan keluarga sangat penting untuk mencegah masuk ancaman narkoba ini,"katanya.
Wisnu menyatakan, Kalsel sangat perlu memiliki pusat rehabilitasi pengguna narkoba sendiri, sehingga penanganan korban, bisa lebih maksimal untuk sembuh dan tidak perlu ke daerah lain.
"Kenapa saya katakan sangat penting Kalsel punya pusat rehabilitasi, kalsel darurat narkoba. Ini untuk menyelamatkan masyarakat Kalsel. Selama ini, korban rehabilitasi kita kirim ke daerah orang untuk berobat," ujarnya.
Untuk memerangi Narkoba BNNP Kalsel saat ini fokus untuk terus menambah jumlah Desa Bersinar, saat ini sebanyak 70 Desa Bersih Narkoba (Bersinar) telah terbentuk dan akan terus dikembangkan di Kalsel, karena membantu menekan kasus peredaran gelap narkotika pada 13 kabupaten/kota. (MC Kalsel/tgh/eyv)