- Oleh MC KAB AGAM
- Selasa, 24 Desember 2024 | 23:41 WIB
:
Oleh MC KAB AGAM, Selasa, 24 Desember 2024 | 22:22 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 87
Agam, InfoPublik – Sekretaris Daerah Kabupaten Agam H. Edi Busti mengimbau seluruh organisasi perangkat desa (OPD) dan steakholder terkait untuk mengadakan kegiatan yang terintegrasi dan memiliki akselarasi untuk mengimplementasikan gerakan hidup sehat masyarakat.
“Terwujudnya generasi emas 2045 bisa kita raih dan rasakan. Tentu itu dapat terjadi jika pengelolan pola hidup sehat bisa kita implementasikan di segala lini kehidupan,” katanya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Aula Kantor Dinas Kesehatan Agam, Senin (23/12/2024).
Bimtek diadakan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi Germas dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih sehat.
Edi menyebut pentingnya Germas sebagai upaya preventif dalam menghadapi masalah kesehatan yang semakin kompleks di Indonesia. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan, terutama dalam mengurangi angka penyakit menular maupun tidak menular,” ujarnya.
Menurutnya, bimtek ini merupakan perwujudan amanat dalam pembukaan undang-undang dasar 1945 yakni ‘Mencerdaskan Kehidupan Bangsa’. “Tidak akan cerdas suatu bangsa ketika masyarakatnya tidak sehat dan tidak akan maju suatu bangsa jika masyarakatnya tidak sehat,” katanya,
Ditambahkan, kemajuan suatu daerah bukan hanya tanggungjawab satu dinas saja melainkan tanggungjawab seluruh lini kehidupan yang ada.
Ketua Panitia Pelaksana Bimtek dr. Hendri Rusdian M.Kes, mengungkapkan bimtek ini untuk menjawab masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan besar. Ia menyebut, Indonesia masih menghadapi tiga masalah besar dalam sektor kesehatan, yaitu pemberantasan penyakit infeksi, meningkatnya kasus penyakit tidak menular, dan kemunculan kembali penyakit yang sebelumnya telah berhasil dikendalikan.
“Masih banyak ditemui penyakit menular seperti diare, tuberkulosa, hingga demam berdarah. Namun, saat ini kita juga menghadapi perubahan yang signifikan, di mana banyak kasus penyakit tidak menular seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung koroner yang semakin meningkat,” terang Hendri.
Hendri menambahkan bahwa tantangan terbesar dalam implementasi Germas adalah perbedaan persepsi antar OPD terkait. “Pertemuan hari ini merupakan langkah strategis dalam menyamakan persepsi dan komitmen semua pihak untuk mendukung program ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Dinkes Sumbar yang telah memfasilitasi acara ini,” katanya.
Bimtek ini ditujukan untuk 15 OPD yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap pelaksanaan Germas di Kabupaten Agam. (MC Agam/Tori)