Pilih Sekwil Baru, KPI Jatim Gelar Kongres ke - VII

: Pilih Sekwil Baru, KPI Jatim gelar Kongres ke - VII - Foto: Mc.jatim


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 23 Desember 2024 | 11:26 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 67


Surabaya, InfoPublik - Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah Jawa Timur menggelar Kongres Wilayah ke-7 pada Minggu (22/12/2024) di Surabaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk kaderisasi membahas program organisasi, sidang komisi, serta memilih Sekretaris Wilayah (Sekwil) tersebut, menjadi puncak pengambilan keputusan tertinggi di tingkat wilayah dan menghasilkan pemimpin baru, yaitu Istaufa Indriani, yang terpilih sebagai Sekwil.

Sebagai informasi, KPI sendiri memiliki struktur kepengurusan yang bersifat kolektif kolegial, di mana setiap pengambilan keputusan dilakukan secara bersama-sama. Keunikan KPI terletak pada keberagaman latar belakang anggotanya, mencakup berbagai agama, pekerjaan, dan status sosial. 

Dalam struktur organisasi, eksekutif dipegang oleh Sekwil, yang bertugas menjalankan fungsi kesekretariatan. Sementara itu, fungsi legislatif diwakili oleh Presidium Wilayah, yang terdiri dari 11 kelompok kepentingan, seperti ibu rumah tangga, profesional, nelayan, petani, hingga kelompok marginal.

Berbeda dengan organisasi perempuan lainnya, seperti Fatayat atau Muslimat yang cenderung homogen dan berbasis agama, KPI bersifat inklusif dan lebih beragam. Hal ini memungkinkan KPI menjadi wadah perjuangan perempuan lintas latar belakang yang berfokus pada penguatan sumber daya manusia perempuan dan advokasi di tingkat akar rumput.

Saat ditemui di sela-sela acara, Sekwil Demisioner KPI, Vivi menjelaskan, kegiatan kongres kali ini tidak hanya bertujuan untuk memilih pemimpin baru, tetapi juga merumuskan arah program organisasi ke depan. “Kongres wilayah adalah puncak pengambil keputusan tertinggi. Dengan adanya regenerasi, harapan kami ada kader-kader pemimpin yang siap membawa Koalisi Perempuan Indonesia untuk lebih maju lagi,” ujar Vivi.

Acara Kongres dibuka dengan sambutan dari jajaran pimpinan KPI, dilanjutkan dengan pemutaran film 'Perempuan Kandidat' yang menjadi salah satu agenda utama. Diskusi seputar film tersebut juga menjadi bagian dari kampanye calon Sekwil baru, yaitu Saras Dumsari dan Istaufa Indriani, yang memaparkan visi dan misi mereka.

Selain agenda utama, acara tersebut turut dimeriahkan oleh berbagai penampilan seni, seperti tari Gandrung dari Sekcab Banyuwangi serta pembacaan puisi oleh anggota KPI Cabang Sumenep. “Kita kemas kampanye calon dalam bentuk dialog. Ini adalah bagian dari pengenalan visi-misi calon kepada anggota,” tutur Vivi. 

Ia menambahkan, bahwa metode kampanye juga dilakukan melalui media sosial seperti Instagram Live dan Zoom untuk menjangkau anggota lain di daerahnya masing-masing.

Pemilihan Sekwil dilakukan secara tertutup dengan metode surat suara. Peserta yang hadir terdiri dari 93 perwakilan aktif yang berasal dari berbagai daerah, termasuk: Banyuwangi (3 balai), Jember (1 Sekcab, 8 DKK), Sumenep (1 Sekcab, 6 DKK), Gresik (1 Sekcab, 8 DKK), Tuban (1 Sekcab, 8 DKK), Bojonegoro (1 balai), Jombang (1 Sekcab, 7 DKK), Blitar (1 Sekcab, 7 DKK), Malang (1 Sekcab, 8 DKK), Tulungagung (1 Sekcab, 4 balai), Sidoarjo (1 balai), Surabaya (1 balai), dan Bondowoso (1 balai).

Dari total 93 suara, sebanyak 88 suara dinyatakan sah, sementara 5 lainnya kosong. Hasil pemilihan menunjukkan Istaufa Indriani memperoleh 49 suara, mengungguli Saras Dumsari yang memperoleh 39 suara. Atas hasil tersebut, Istaufa resmi dilantik sebagai Sekwil oleh Presidium Wilayah (Preswil) KPI. Pelantikan Istaufa oleh jajaran pemimpin KPI menandai estafet kepemimpinan yang baru. 

Atas hasil itu, Vivi pun menekankan, betapa pentingnya regenerasi dan penguatan organisasi melalui pemimpin baru. “Harapan kami, pemimpin ke depan bisa bekerja lebih efektif dan membawa kemajuan bagi perempuan, khususnya di Jawa Timur,”imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa visi utama KPI adalah memperkuat sumber daya manusia perempuan, baik di bidang politik, demokrasi, maupun advokasi di tingkat akar rumput. Kongres Wilayah ini tidak hanya menjadi ajang pemilihan pemimpin baru, tetapi juga forum untuk menetapkan rekomendasi program kerja KPI ke depan. Dengan struktur kolektif kolegial yang inklusif, KPI Jawa Timur berharap dapat terus menjadi wadah perjuangan perempuan lintas latar belakang.(MC Prov Jatim /hjr-vin/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Desember 2024 | 19:24 WIB
Diskusi Revitalisasi Peran LPTQ Warnai Pelatihan Calon Dewan Hakim MTQ se-Jawa Timur
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Desember 2024 | 17:46 WIB
Bank Jatim Selenggarakan Pengundian Kredit Multiguna Berhadiah Umroh
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Desember 2024 | 17:42 WIB
Uang Beredar Tumbuh Pesat di November 2024, Dorong Optimisme Ekonomi Nasional
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Desember 2024 | 17:44 WIB
Jelang Akhir 2024, Dirut Bank Jatim Raih Penghargaan Warta Ekonomi
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Senin, 23 Desember 2024 | 13:01 WIB
22.470 Pelanggan Gunakan KA Keberangkatan Daop 8 Surabaya Jelang Nataru