- Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
- Senin, 23 Desember 2024 | 11:06 WIB
: Pj Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Zainal Arifin bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik melakukan panen perdana tambak 4 in 1 udang tiger, ikan bandeng, kepiting, dan rumput laut gracilaria di lahan Tambak Labangka, Babulu, Kabupaten PPU, Sabtu (21/12/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Senin, 23 Desember 2024 | 11:26 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 46
Penajam, InfoPublik - Penjabat (Pj) Bupati PPU Zainal Arifin bersama Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik panen perdana tambak 4 in 1 udang tiger, ikan bandeng, kepiting, rumput laut gracilaria, di lahan Tambak
Labangka, Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Sabtu (21/12/2024).
Usai mengangkat hasil tambak empat komoditi tersebut, Akmal malik merasa senang dan bangga atas proses hasil pengembangan empat komoditi di kawasan mangrove bersama anak muda asal Labangka Hanif Purwanto.
"Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata'ala bisa panen perdana komoditi perikanan, yakni kombinasi udang tiger, ikan bandeng, kepiting, rumput laut gracilaria, di Labangka yang dikelola anak muda," tutur Akmal Malik.
Dengan memanfaatkan lahan mangrove yang tak berfungsi atau mati. Kini, lahan tersebut sudah bisa bermanfaat dan menghasilkan. Pola ini biasa disebut 4 in 1 atau satu lahan diisi empat komoditi perikanan. Menurut Akmal, ini merupakan lahan percontohan yang didukung oleh pemerintah provinsi kepada anak-anak muda di Labangka, agar mampu mengelola mangrove yang tak berfungsi tanpa merusak mangrove.
"Yang jelas, dengan percontohan pola seperti ini kita tak perlu lagi mengeluarkan biaya pakan. Karena, semua komoditi perikanan diberi pakan oleh gracilaria," ujarnya.
Bagi Akmal, ini berekonomi tinggi. Hasilnya, sejak tiga hingga empat bulan lalu disebar sudah bisa panen. 'Kita bersyukur tambak ini produktif, saya minta semua pihak dapat berkolaborasi mengembangkan lahan-lahan mangrove seperti ini. Mulai perangkat daerah pemprov, kepolisian, TNI, perbankan. Sehingga, petani nelayan, khususnya anak muda bisa berkembang mengelola tambak," pesannya.
Ia menyebut komoditi yang dihasilkan seperti ini juga dapat membantu ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis.
Pj Bupati PPU Zainal Arifin dalam panen perdana empat komoditi tersebut sangat menyambut baik contoh program yang dilakukan oleh Pj Gubernur bersama anak muda di Labangka.
"Ini adalah contoh pemanfaatan ekosistem ligkungan yang luar biasa, empat komoditi bisa dilakukan di kawasan mangrove. Tentunya sangat mendukung program ketahanan pangan dan Pemkab. PPU siap membina SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada untuk mengelola hingga menjadi nilai ekonomi bagi masyarakat," tutur Zainal.
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan adanya pengembangan pola baru empat komoditi yang memanfaatkan kawasan mangrove ini merupakan bukti bahwa pemanfaatan ekosistem ini bisa berdampingan tanpa menutup ruang-ruang produksi untuk masyarakat.
"Jadi, ekosistem ini bisa dilakukan tanpa menutup ekosistem lain, bahkan hanya membuka beberapa ruang mangrove untuk aliran air dan kawasan budi daya udang, kepiting, bandeng hingga rumput laut. Hasilnya bisa dilihat dalam panen perdana hari ini hingga ratusan kilo," ujarnya.
Zainal juga mengungkapkan hasil perikanan ini akan terus didukung oleh pemerintah daerah khususnya melalui Dinas Perikanan dan D Ketahanan Pangan agar dapat membantu dalam sisi pasar karena ini salah satu potensi hasil pangan dari komoditi perikanan di Kabupaten PPU.
Selain dapat dijual secara langsung di pasaran, hasil ikan yang ada juga bisa diolah menjadi aneka makanan olahan produksi rumahan yang menjadi pasar tersendiri sehingga dapat dimanfaatkan dengan aneka produk dan ini bisa dilakukan bersama pengembangan usaha yang ada di unit desa.
Sementara itu, pengelola Tambak Labangka Renanda Hanif Purwanto menjelaskan, berkat dukungan Pj Gubernur Akmal Malik bersama Pemprov Kaltim kini bisa panen perdana.
"Alhamdulillah, panen perdana satu tambak 300 kilogram kepiting, bandeng 300 kilogram, udang 70-80 kilogram. Sedangkan rumput laut, target kita 300-400 kilogram selama empat hingga lima bulan dibudidayakan,” kata Hanif.
Hanif menjelaskan, lahan yang ada seluas enam hektare dibagi tiga petak. Tambak utama sebanyak tiga hektare. "Hasil perdana ini sementara diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya, kita distribusi atau pasarkan di Balikpapan. Alhamdulillah empat bulan sudah panen," ujarnya.(Hms13/Humprot/*DiskominfoPPU)