- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 19 Desember 2024 | 20:08 WIB
: Kepala Dinsos Jatim Restu Novi Widiani meninjau langsung para pengungsi. Foto: dok.dinsosjatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 19 Desember 2024 | 18:05 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 41
Surabaya, InfoPublik - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Dinas Sosial (Dinsos) Jatim menyalurkan bantuan dan memberikan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) kepada korban tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek.
Bantuan yang disalurkan di antaranya lauk pauk empat dus, tambahan gizi empat dus, kids wear 15 paket, family kit 15 paket, selimut 30 lembar, mie cup dua dus, shower kit 20 paket, perlengkapan ibadah wanita 10 paket, pakaian dalam pria 10 potong, pakaian dalam wanita 25 potong, sandang wanita dewasa 10 paket, pakaian anak 20 potong, bahan kontak LDP 1, paket rentan lansia wanita 10, paket rentan lansia pria 10, dan paket rentan balita 5.
Selain itu, Dinsos Jatim juga memberikan LDP di Balai Desa Ngrandu untuk para korban kelompok rentan. Seperti bermain bersama anak-anak dengan permainan kontak LDP serta penyuluhan dan motivasi kepada ibu-ibu dan lansia.
"Ada 13 KK atau keluarga yang terdata oleh kami, di mana mereka rata-rata mengungsi di rumah sanak keluarganya yang tidak terkena bencana. Dan Dinsos Jatim memaksimalkan kebutuhan yang dibutuhkan oleh para pengungsi,"kata Kepala Dinsos Jatim Dra Restu Novi Widiani MM, melalui rilisnya, Kamis (19/12/2024).
Setidaknya ada 36 jiwa yang diketahui mengungsi, di antaranya delapan lansia, 19 dewasa, sembilan anak dan balita. Tak hanya dari tim dari Dinsos Jatim, pekerja sosial dan Tim Jatim Social Care (JSC) dari Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Asuh (UPT PPSAA) Trenggalek, UPT Rehabilitasi Sosial Bina Laras (RSBL) Kediri, dan UPT Pelayanan Sosial Bina Remaja (PSBR) Jombang juga ikut serta dalam kegiatan pendataan korban, pemberian LDP dan penyerahan bantuan.
Bencana di Desa Ngrandu ini terjadi pada Senin (16/12/2024) dini hari. Dan korban bencana diharuskan mengungsi, dikarenakan beberapa rumah dan jalan setempat mengalami longsor dan tanah retak. (MC Jatim/ida-her/eyv)