- Oleh MC KOTA TIDORE
- Rabu, 22 Januari 2025 | 18:56 WIB
:
Oleh MC PROV RIAU, Kamis, 19 Desember 2024 | 22:10 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 174
Pekanbaru, InfoPublik – Dua dokter spesialis dari RSUD Arifin Achmad, Hariadi Hatta dan Hotber Pasaribu, berhasil menciptakan metode inovatif untuk menangani tumor Hemangioma tanpa operasi. Inovasi ini menjadi terobosan pertama di Indonesia, memberikan harapan baru bagi pasien dengan kondisi serupa.
Keberhasilan metode ini telah diterapkan pada seorang balita asal Kabupaten Siak, Atala Kenzio Rohman, yang menderita tumor Hemangioma sejak Desember 2023.
"Kami menggunakan teknik 'sclerosing agent' berbahan dasar gelatin dari ganggang. Metode ini bekerja dengan membekukan darah dalam tumor hingga merusak pembuluh darahnya," ungkap Hariadi, Rabu (18/12/2024).
Awalnya, kondisi Atala cukup serius. Tumor menyebar dari tenggorokan hingga dada, menutupi sebagian paru-paru, dan mencapai liver, menyebabkan kesulitan bernapas. "Saat pertama tiba, hanya setengah paru-parunya yang berfungsi," tambah Hotber. Setelah terapi, Atala kini dapat bernapas tanpa ventilator, menunjukkan pemulihan yang signifikan.
Ayah Atala, Saefur Rohman, mengisahkan perjuangannya mencari pengobatan terbaik. Dari RSUD Arifin Achmad hingga Malaysia, berbagai upaya belum memberikan hasil. "Kami kembali ke RSUD Arifin Achmad saat kondisinya memburuk. Alhamdulillah, dengan metode dokter, tumor mulai mengecil," ungkapnya penuh haru.
Tim medis awalnya mempertimbangkan operasi, namun risiko yang tinggi menjadi pertimbangan utama. "Kami sempat berkonsultasi dengan RSCM, namun biaya transportasi ventilator saja mencapai Rp300 juta tanpa jaminan kesembuhan," jelas Hariadi.
Akhirnya, tim memilih metode injeksi sclerosing agent yang telah berhasil diuji pada empat pasien sebelumnya. Hasilnya, metode ini terbukti efektif dan aman, memberikan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan alternatif pengobatan selain operasi.
Metode ini rencananya akan dipublikasikan melalui seminar medis dan jurnal ilmiah nasional maupun internasional. "Kami berharap metode ini dapat membantu lebih banyak pasien di masa depan, khususnya mereka yang tidak bisa menjalani operasi," ungkap Hotber.
Inovasi ini tidak hanya memberikan harapan bagi pasien seperti Atala, tetapi juga menempatkan RSUD Arifin Achmad sebagai pusat pengembangan medis yang berkontribusi pada kemajuan dunia kedokteran.
(Mediacenter Riau/bgs)