- Oleh MC KOTA BATAM
- Rabu, 18 Desember 2024 | 14:19 WIB
:
Oleh MC KOTA BATAM, Rabu, 18 Desember 2024 | 13:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 45
Batam, InfoPublik – Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyambut kunjungan kerja Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, Robby Nahliyansyah, di Kantor Wali Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa (17/12/2024).
Wakil Bupati Tanjung Jabung Timur, Robby Nahliyansyah, mengatakan kunjungan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi sekaligus berbagi informasi terkait strategi penanganan stunting yang telah diterapkan di Kota Batam.
Robby berharap pengalaman Batam dalam menurunkan angka stunting dapat diterapkan di daerahnya.
“Kami ke sini untuk silaturahmi dan menimba ilmu. Apa yang bagus di Batam akan kami bawa pulang dan terapkan di tempat kami,” ujar Robby.
Robby mengapresiasi langkah-langkah konkret yang telah dilakukan Kota Batam. “Kami mendapatkan banyak wawasan yang bermanfaat dari kunjungan ini. Semoga apa yang telah dilakukan Batam dapat menjadi inspirasi di Tanjung Jabung Timur,” ucap Robby.
Menanggapi hal itu,Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menjelaskan keberhasilan Batam dalam menurunkan angka stunting secara signifikan. Prestasi ini bahkan mendapat penghargaan dari Menteri Dalam Negeri dan Wakil Presiden RI pada tahun 2022.
“Penurunan stunting di Batam tercapai berkat kolaborasi berbagai pihak yang aktif meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program intervensi,” ungkap Amsakar.
Program ini melibatkan koordinasi lintas sektor dari tingkat kota hingga kelurahan. Pemko Batam juga melibatkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang dibentuk di tingkat kelurahan.
“Kami memiliki 544 tim dengan total 1.632 anggota TPK. Setiap tim terdiri dari kader Posyandu, kader PKK, dan tenaga kesehatan dari Puskesmas. Mereka bergerak langsung di masyarakat untuk memberikan pendampingan dan edukasi,” jelas Amsakar.
Menurut Amsakar, kolaborasi yang kuat menjadi kunci keberhasilan Batam. Sosialisasi dan pendampingan dilakukan secara masif, mencakup aspek kesehatan, nutrisi, serta edukasi bagi keluarga berisiko stunting.
“Kami percaya penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi membutuhkan sinergi semua elemen masyarakat,” imbuhnya.