- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Rabu, 11 Desember 2024 | 21:40 WIB
:
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Selasa, 17 Desember 2024 | 09:52 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 74
Kabupaten Bandung, InfoPublik - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Sekdaprov Jabar) Herman Suryatman menekankan pentingnya konsolidasi internal dan pembinaan yang terintegrasi dalam pengelolaan Apartemen Transit Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Hal ini diungkapkan Herman saat memimpin apel pagi di lingkup UPTD P3JB Provinsi Jabar, Kabupaten Bandung, Senin (16/12/2024).
"Konsolidasikan di internal kita, baik yang PNS dan non-PNS terkait disiplinnya maupun kompetensi sehingga kita bisa melaksanakan tugas dengan baik untuk membina warga di rusunawa, khususnya yang baru ini," ujar Herman.
Ia juga menyoroti aspek teknis, sosial, dan pelatihan yang harus diperhatikan untuk keberhasilan program ini. Menurutnya, penempatan ruangan harus mempertimbangkan kondisi penghuni, seperti usia, kesehatan, dan kebutuhan khusus.
“Kalau ada lansia atau difabel, minimal ditempatkan di lantai satu atau dua. Kita juga harus ramah terhadap semua penghuni, bukan hanya pada kepala keluarga, tapi juga anggota keluarganya,” ungkapnya.
Selain itu, Herman menyoroti pula tantangan sosial antara penghuni lama dan baru. Ia meminta agar interaksi kedua kelompok ini dikelola dengan adil, tanpa pilih kasih, sambil memastikan penghuni baru dapat cepat beradaptasi.
Penghuni sempat menolak pindah
Diungkapkan Herman, beberapa calon penghuni bahkan sempat menolak pindah meskipun telah disediakan fasilitas yang layak. "Masalahnya adalah kebiasaan mereka di lingkungan lama yang lebih bebas dibandingkan di sini yang mengharuskan hidup tertib," ungkapnya.
Selain itu, Herman juga menekankan pentingnya pelatihan bagi penghuni baru untuk mendukung kemandirian ekonomi. “Kami akan melatih mereka sesuai minat, mulai dari bekerja di pabrik, menjadi satpam atau wirausaha seperti tukang cukur dan pedagang. Ini proses panjang yang harus dilakukan dengan pendampingan khusus,” katanya.
Herman mengungkapkan pula bahwa program ini tidak hanya sebatas menyediakan hunian, tetapi juga menciptakan pola pemberdayaan masyarakat miskin yang terintegrasi. Ia berharap keberhasilan program ini dapat menjadi model yang direplikasi di kabupaten/kota lain di Jabar.
Di akhir sambutannya, Herman menekankan pentingnya kedisiplinan dan peningkatan kapasitas bagi petugas UPTD. “Pengalaman saja tidak cukup. Kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan terkini, terutama di era digital,” ujar Herman.