- Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA
- Kamis, 5 Desember 2024 | 15:15 WIB
: Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Singkerru, saat membuka lomba permainan tradisional "Back to 80’s", di Lapangan Stadion Panglima Sentik, Jumat (13/12/2024). (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB PENAJAM PASER UTARA, Minggu, 15 Desember 2024 | 23:41 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 148
Penajam, InfoPublik - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Singkerru, resmi membuka lomba permainan tradisional "Back to 80’s", berkolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif (EKRAF) dengan tujuan mengenalkan kembali permainan yang telah lama terlupakan, yang digelar di Lapangan Stadion Panglima Sentik, Jumat (13/12/2024).
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yang diikuti ratusan siswa SD dan SMP Kabupaten PPU dengan empat permainan tradisional, di antaranya Gerobak Sodor, Cinaboy, Bentengan, dan lompat karet.
Pj Bupati PPU melalui Kadisdikpora Andi Sengikerru mengatakan permainan tradisional yang populer tahun 1980 ini mengajak k8ta mengenang kembali permainan yang dimainkan anak-anak dan remaja masa lalu, tidak hanya memberi hiburan tetapi juga memberikan nilai-nilai kebersamaan dan keterampilan fisik.
“Hari ini kita tidak hanya mengenang masa lalu, tetapi juga berusaha melestarikan olahraga-olahraga ini, agar generasi muda dapat mengenal dan merasakannya. Saya percaya dengan mengenalkan kembali olahraga tradisional kepada anak-anak kita dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan," ungkap Andi.
Permainan ini, kata Andi, harus lebih dikenal generasi muda, terutama pelajar yang mana saat ini banyak dari mereka lebih memilih gawai daripada aktivitas fisik yang membawa nilai-nilai yang memiliki unsur tradisi dan budaya.
“Gadget memang penting di era modern ini, tetapi di samping teknologi modern, kita jangan sampai meninggalkan budaya kita,” lanjutnya.
Rizal Ramadhan selaku Ketua Ekraf PPU menambahkan bahwa kegiatan ini untuk mengenalkan olahraga-olahraga tradisional yang mana menjadi bagian dari ekonomi kreatif yang ingin dihidupkan kembali.
“Dengan adanya kegiatan ini saya berharap tentunya kepada anak-anak SD dan SMP yang mengikuti lomba ini dapat menambah aktivitas tambahan dan menghidupkan fisik mereka, tidak hanya dengan HP, game, dan bergadang, tetapi harapannya bisa menambah motivasi mereka untuk bermain di luar rumah," tuturnya. (Ayub/*DiskominfoPPU)