- Oleh MC KOTA PARIAMAN
- Rabu, 18 Desember 2024 | 15:45 WIB
:
Oleh MC KOTA PARIAMAN, Jumat, 13 Desember 2024 | 15:52 WIB - Redaktur: Untung S - 50
Pariaman, InfoPublik – Saka Kalpataru Kota Pariaman kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan dengan menggelar aksi bersih pantai dan pembuatan Ecobrick di Pantai Kata, Desa Taluak, Kecamatan Pariaman Timur, pada Jumat (13/12/2024).
Kegiatan itu sekaligus menutup serangkaian kegiatan Saka Kalpataru di 2024, dengan melibatkan anggota dari berbagai SMA/SMK se-Kota Pariaman.
Saka Kalpataru, yang berada di bawah Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (Perkim & LH) Kota Pariaman, telah terbentuk sejak 2019. Namun, kegiatan sempat vakum selama pandemi dan baru aktif kembali pada tahun 2024.
Dalam arahannya, Ketua Saka Kalpataru, yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (P2KLH) di Dinas Perkim & LH, Nofrizal, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bagian dari upaya nyata Saka Kalpataru dalam mendukung pelestarian lingkungan.
“Kami mengagendakan berbagai kegiatan yang melibatkan anggota Saka Kalpataru untuk berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah aksi bersih pantai yang kita lakukan hari ini, meskipun cuaca tidak mendukung, kami tetap bersemangat membersihkan Pentas Pantai Kata dan sekitarnya,” ungkap Nofrizal.
Dalam kesempatan itu, Nofrizal juga menyoroti permasalahan sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Plastik, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, memiliki dampak negatif serius terhadap lingkungan. Sampah plastik yang sulit terurai berkontribusi pada pencemaran sungai, tanah, dan udara.
Sebagai solusi, pihaknya memperkenalkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai langkah yang efektif untuk mengatasi sampah plastik. Salah satu penerapannya adalah Reuse, yaitu dengan memanfaatkan kembali sampah plastik yang sudah ada.
“Salah satu contoh penerapan konsep Reuse adalah dengan Ecobrick. Kami mengajak peserta untuk menggunakan botol plastik bekas yang diisi dengan sampah plastik kering dan padat. Ecobrick bukan hanya membantu mengurangi sampah plastik, tetapi juga memungkinkan kita untuk menciptakan barang yang bermanfaat,” kata Nofrizal.
Pamong Putri Saka Kalpataru, Nur Indah Lestari, menjelaskan tentang Ecobrick sebagai solusi kreatif dalam mengelola sampah plastik. Ecobrick adalah botol plastik yang diisi dengan sampah plastik kering dan dipadatkan. Dalam satu botol ukuran 600 ml, dapat dimasukkan sekitar 2,5 kg sampah plastik, yang nantinya bisa dirangkai menjadi berbagai barang berguna.
“Ecobrick menjadi upaya alternatif dalam mengelola sampah plastik dengan cara yang ramah lingkungan. Botol plastik yang sudah terisi sampah bisa dirangkai menjadi barang yang memiliki nilai guna, seperti tempat duduk, taman vertikal, atau barang lainnya,” ujar Nur Indah Lestari.
Ecobrick membantu mengurangi volume sampah plastik dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Nofrizal berharap kegiatan ini tidak hanya berakhir sebagai aksi sesaat, tetapi juga dapat menularkan semangat pelestarian lingkungan kepada generasi muda di Kota Pariaman. Para anggota Saka Kalpataru yang terlibat diharapkan dapat menjadi panutan dan agent of change di komunitas mereka, memotivasi orang lain untuk ikut serta dalam melestarikan alam.
“Saya berharap, anggota Saka Kalpataru yang berasal dari berbagai sekolah ini dapat menjadi teladan bagi teman-temannya dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, pelestarian lingkungan akan menjadi kebiasaan yang tertanam dalam diri masyarakat,” pungkas Nofrizal. (jun/f)