Festival Banjir Tahu: Merawat Tradisi, Menguatkan Ekonomi Desa Kunir Kidul Lumajang

: Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati Lapangan Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (8/12/2024) malam, dalam kemeriahan Festival Banjir Tahu Season 6.


Oleh MC KAB LUMAJANG, Senin, 9 Desember 2024 | 17:10 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 1K


Lumajang, InfoPublik - Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati Lapangan Desa Kunir Kidul, Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (8/12/2024) malam, dalam kemeriahan Festival Banjir Tahu Season 6.

Festival tahunan tersebut memadukan seni, tradisi, dan inovasi untuk merayakan ikon khas Desa Kunir Kidul, yaitu tahu.

Puncak acara semakin memukau dengan hadirnya replika Candi Rejo setinggi 6 meter yang sepenuhnya terbuat dari bahan dasar tahu. Replika ini memiliki berat hingga 2 ton dan menjadi pusat perhatian saat diarak mengelilingi desa, simbol kebanggaan dan kreativitas masyarakat Kunir Kidul.

Asisten Kesra Sekda Kabupaten Lumajang, Paiman, yang hadir mewakili Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni, menyampaikan apresiasinya terhadap acara tersebut.

"Festival ini telah menjadi ciri khas Desa Kunir Kidul dan mampu mendongkrak potensi lokal. Kami berharap festival ini terus berkembang, menggandeng lebih banyak pelaku seni dan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal," ujar Paiman.

Senada dengan itu, Kepala Desa Kunir Kidul, Derajat Ali Fatoni, menegaskan pentingnya festival ini dalam memperkuat identitas desa dan menggerakkan perekonomian warga.

"Enam tahun bukan waktu yang singkat. Semoga tahun depan Festival Banjir Tahu semakin dikenal hingga luar Lumajang, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat lebih luas," ungkapnya penuh harap.

Festival yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 6 hingga 8 Desember 2024, menghadirkan rangkaian kegiatan yang sarat makna. Hari pertama diisi dengan pengajian umum sebagai pembuka, dilanjutkan dengan penampilan spektakuler 100 Reog se-Kabupaten Lumajang di hari kedua.

Puncak festival pada hari terakhir tak kalah semarak dengan agenda senam bersama, jalan sehat, kirab 1.000 tumpeng, dan diakhiri dengan acara Grebeg Tumpeng Ageng, yang menjadi simbol kebersamaan masyarakat Desa Kunir Kidul.

Festival ini menjadi lebih dari sekadar perayaan; ia mencerminkan identitas Desa Kunir Kidul sebagai penghasil tahu sekaligus pusat seni dan budaya. Dengan berbagai elemen kreatif, mulai dari replika tahu hingga kirab tumpeng, festival ini berhasil menarik perhatian pengunjung dari berbagai daerah.

Festival Banjir Tahu Season 6 menegaskan bahwa tradisi lokal tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga alat penting untuk membangun perekonomian desa. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Kunir Kidul terus bergerak maju, menginspirasi daerah lain untuk menggali potensi lokal masing-masing. (MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh Untung Sutomo
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 21:55 WIB
Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025: Inovasi, Keberlanjutan, dan Budaya Lokal
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 20:24 WIB
E-Ticketing Jadi Solusi Pengelolaan Terpadu Wisata Tumpak Sewu
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 20:23 WIB
Pj. Bupati Ajak Ciptakan Pemerintahan Bersih dan Transparan
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Jumat, 20 Desember 2024 | 20:21 WIB
Plt. Kadiskominfo Lumajang Dorong Humas PD Aktif Branding Program Pembangunan
  • Oleh MC KOTA PADANG
  • Senin, 16 Desember 2024 | 16:22 WIB
Pj Wali Kota Padang: FTBI Momentum Pelestarian Bahasa Daerah
  • Oleh MC KAB LUMAJANG
  • Selasa, 10 Desember 2024 | 13:00 WIB
Kilauan Tradisi dan Modernitas dalam Perayaan Hari Jadi Lumajang ke-769