- Oleh MC KAB LUMAJANG
- Jumat, 20 Desember 2024 | 20:24 WIB
: Bupati Lumajang Indah Wahyuni saat meluncurkan Sekolah Edukasi Sampah (SKEDSA) pada Jumat (6/12/2024). Program ini diresmikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang Indah Wahyuni bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Sumber Mata Air Klerek, Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit.
Oleh MC KAB LUMAJANG, Jumat, 6 Desember 2024 | 23:40 WIB - Redaktur: Taofiq Rauf - 411
Lumajang, InfoPublik – Sebagai upaya untuk menangani masalah pengelolaan sampah, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluncurkan Sekolah Edukasi Sampah (SKEDSA) pada Jumat (6/12/2024). Program ini diresmikan oleh Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang Indah Wahyuni bertepatan dengan peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) di Sumber Mata Air Klerek, Desa Gucialit, Kecamatan Gucialit.
SKEDSA bertujuan menjadi wadah edukasi bagi masyarakat Lumajang untuk memahami dan mempraktikkan pengelolaan sampah yang baik dan benar, langsung dari sumbernya. Program ini juga merupakan pengembangan inovasi dari Gerakan Masyarakat Mandiri Sampah (GERAKAN MAMARISA) yang sebelumnya digagas oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang.
Pada kesempatan tersebut Indah Wahyuni turut menekankan pentingnya SKEDSA sebagai upaya mengubah pola pikir masyarakat terhadap sampah.
“Melalui SKEDSA, kami ingin mengajak masyarakat lebih peduli terhadap masalah persampahan dan memahami bagaimana mengelola sampah menjadi sesuatu yang lebih produktif. Ini adalah langkah nyata untuk menciptakan masyarakat yang bijak dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujar Indah.
Ia berharap SKEDSA mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat sejak dini agar sampah tidak lagi menjadi masalah, terutama terkait polusi yang merusak lingkungan.
“Kita harus memulai dari diri sendiri dan dari hal-hal kecil. Dengan edukasi yang baik, saya yakin masyarakat bisa mengelola sampah secara lebih bijak, sehingga lingkungan kita akan menjadi lebih bersih dan sehat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Indah Wahyuni juga mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program ini. Menurutnya, keberhasilan pengelolaan sampah membutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting agar kita bisa bersama-sama menciptakan solusi untuk masalah sampah. Dengan begitu, kita tidak hanya menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga mewariskan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang,” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Bupati Lumajang juga menyerahkan piagam penghargaan kepada berbagai institusi yang telah berkontribusi dalam menjaga lingkungan hidup. Penghargaan tersebut meliputi:
Penghargaan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk lebih peduli terhadap pelestarian lingkungan.
Solusi Holistik untuk Lumajang
Peluncuran SKEDSA merupakan salah satu langkah konkret Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat terkait pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Dengan dukungan masyarakat, SKEDSA diharapkan mampu mengurangi volume sampah, memitigasi dampak polusi, serta mendorong terciptanya ekonomi sirkular yang berbasis keberlanjutan.
SKEDSA menjadi simbol optimisme bahwa melalui edukasi, perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat, Lumajang menuju masa depan yang lebih bersih, hijau, dan berkelanjutan. (MC Kab. Lumajang/Ad/An-m)