- Oleh MC PROV ACEH
- Senin, 16 Desember 2024 | 09:33 WIB
: Tim SAR saat mengevakuasi seorang ABK warga negara Filipina karena sakit, di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar. (Foto: Humas Basarnas Banda Aceh/mc aceh)
Oleh MC PROV ACEH, Minggu, 8 Desember 2024 | 12:37 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 134
Banda Aceh, InfoPublik - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi seorang anak buah kapal (ABK) kargo berbendera Liberia yang juga warga negara Filipina karena sakit di perairan Selat Benggala, Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain, mengatakan korban bernama Mark Daren Castilo Debulgado, laki-laki berusia 32 tahun. Korban dievakuasi karena sakit dengan gejala nyeri di perut dan sesak napas serta air kecil berdarah.
"Korban merupakan ABK kargo MV Prigipos berbendera Liberia yang sedang berlayar dari Pelabuhan Maputo di Mozambik tujuan Singapura. Korban warga negara Filipina, dievakuasi karena sakit dalam pelayaran," katanya, dalam rilis, Jumat (6/12/2024).
Ibnu Harris menyebutkan, evakuasi berawal dari laporan kapten kapal MV Prigipos yang menyampaikan seorang anak buah kapalnya sakit dan membutuhkan penanganan medis segera di rumah sakit.
Berdasarkan pemeriksaan awal di kapal, kata dia, korban mengalami nyeri dekat ginjal dan kesulitan bernapas serta buang air kecil berdarah. Dari hasil pemeriksaan awal tersebut, pihak kapal tempat korban bekerja meminta proses evakuasi.
"Berdasarkan laporan tersebut, kami berkomunikasi dengan kru kapal tersebut serta menyusun rencana evakuasi korban. Evakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232 pada Kamis (5/12) malam," ungkap Ibnu Harris.
Selanjutnya, tim evakuasi berangkat menggunakan KN Kresna 232 dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, menuju titik jumpa dengan MV Prigipos di Selat Benggala, perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Besar dengan Pulau Weh, Kota Sabang.
"Titik evakuasi berjarak 7,31 nautikal mil dari Pelabuhan Ulee Lheue. Cuaca saat evakuasi berawan dengan tinggi gelombang berkisar 1,25 hingga 2,5 meter. Sedangkan kecepatan angin berkisar empat hingga 25 knot arah barat laut," katanya.
Sebelum korban dinaikkan ke KN Kresna, tim medis Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh memeriksa korban guna memastikan tidak ada penyakit menular. Setelah dipastikan aman, korban di bawa ke kapal SAR dan selanjutnya dievakuasi ke Pelabuhan Ulee Lheue.
"Setiba di Pelabuhan Ulee Lheue, korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggunakan ambulans untuk penanganan medis lebih lanjut," tutur Ibnu Harris.
Selain personel Basarnas Banda Aceh, operasi pertolongan dan penyelamatan tersebut juga melibatkan petugas Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh, kepolisian, imigrasi, TNI AL, bea cukai, serta instansi terkait lainnya.
"Dengan selesainya evakuasi anak buah kapal tersebut, maka operasi penyelamatan warga negara asing tadi dinyatakan selesai dan personel yang terlibat dikembalikan ke satuan atau instansi masing-masing," ujar Ibnu Harris. (mc aceh/01)