Konsultasi Publik II Digelar, Tim Penyusun KLHS RPJMD Kab. Mabar Diharuskan Kaji Persoalan dengan Cermat

: Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Mabar, Hilarius Madin (tengah), saat menyampaikan kata sambutan. (Foto: Ferdy Jemaun)


Oleh MC KAB MANGGARAI BARAT, Kamis, 5 Desember 2024 | 14:54 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 116


Labuan Bajo, InfoPublik - Semua pihak, terutama yang dilibatkan dalam tim penyusun Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Manggarai Barat tahun 2025-2029, wajib melakukan kajian secara cermat sebagai bahan masukan bagi tim penyusun dari Undana Kupang.

Harapan itu disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Manggarai Barat, Hilarius Madin, saat membuka kegiatan Konsultasi Publik II, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2025-2029, yang berlangsung di aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Manggarai Barat, Rabu pagi (4/12/2024).

“Saya berharap kegiatan hari ini akan memberi nilai tambah bagi KLHS RPJMD 2025-2029. Karena itu semua pihak, utamanya yang menjadi anggota tim penyusun KLHS, untuk melakukan kajian secara cermat, sehingga pada akhirnya akan menghasilkan RPJMD yang berkualitas,” ujar Hilarius.

Kegiatan Konsultasi Publik Tahap II ini menghadirkan narasumber dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, di antaranya Dr. Hery L Kota dan Dr. Koeswan.

Kepada tim dari Undana Kupang, Hilarius mengakui bahwa di tengah potensi lahan pertanian yang sangat bagus di wilayah Kabupaten Manggarai Barat, stok sayur, daging dan telur masih dibawa dari luar daerah, seperti Bima dan Bali.

“Ini menjadi salah satu masalah yang kita hadapi. Para petani kita belum diberdayakan dengan maksimal, sehingga sayur, daging, telur masih dibawa dari luar daerah,” ungkap Hilarius.

Diakui pula oleh Hilarius bahwa berbagai hasil pertanian yang dibawa dari luar daerah turut berdampak pada nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRD) di Manggarai Barat. Di sisi lain, masyarakat yang berprofesi sebagai petani belum menerapkan pola bertani yang spesifik. Tanam sayur, misalnya, hanya ditanam untuk konsumsi sendiri.

“Ini kondisi yang saya kira sangat memprihatinkan. Karena itu diskusi siang jni harus menjadi bahan permenungan bersama untuk di-breakdown dalam Renja SKPD masing-masing,” tutur Hilarius.

Kepada tim dari Undana Kupang, Hilarius menyampaikan terima kasih, seraya berharap agar Konsultasi Publik Penyusunan KLHS RPJMD 2025-2029 ini bisa berjalan dengan baik. (eFJe-MC Manggarai Barat)

 

Berita Terkait Lainnya