- Oleh MC KAB BENER MERIAH
- Senin, 23 Desember 2024 | 11:57 WIB
: Kegiatan pengerukan sedimen di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tukah di Kecamatan Pidie dan Kota Sigli, Selasa (3/12/2024)
Oleh MC KAB PIDIE, Kamis, 5 Desember 2024 | 15:00 WIB - Redaktur: Inda Susanti - 141
Pidie, InfoPublik – Menghadapi musim pancaroba, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie, Aceh, di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati, Samsul Azhar, melakukan pengerukan sedimen di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Tukah di Kecamatan Pidie dan Kota Sigli, Selasa (3/12/2024).
Langkah tersebut untuk mencegah banjir luapan yang sering terjadi pada musim hujan. Pengerukan dilakukan dengan mengerahkan berbagai dinas terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Dinas Permukiman, guna mengatasi masalah sedimentasi yang menghambat aliran air di sungai.
"Pembersihan dan pengerukan sedimen ini sangat penting untuk memastikan aliran sungai tidak terhambat oleh tumpukan sampah dan sedimen. Hal ini bertujuan untuk mencegah banjir yang sering terjadi akibat meluapnya sungai," kata Pj Bupati Samsul Azhar.
Salah satu titik yang menjadi fokus pengerukan adalah DAS Krueng Tukah, yang melintasi Kecamatan Pidie dan Kota Sigli, ibukota Kabupaten Pidie.
Pembersihan dilakukan sepanjang 2 kilometer menggunakan alat berat, seperti beko, untuk mengangkat sedimen dan sampah dari permukaan sungai. Proses ini dilaksanakan selama masa tanggap darurat bencana.
"Pengerukan di DAS Krueng Tukah dilakukan dari Kopi Jan hingga Kulam Kopi, dan dari jembatan Keunire hingga Jembatan Cot Teungoh. Kami juga melakukan pembersihan di beberapa titik rawan banjir di wilayah Kecamatan Kembang Tanjong, Mutiara Timur, dan kawasan lainnya," jelas Kabid Rehab Rekon BPBD Pidie, Ali Basyah, saat memantau kegiatan pembersihan.
Truk-truk dikerahkan untuk mengangkut sampah dan sedimen secara bergantian, memastikan sungai kembali bersih dan mampu menampung aliran air dengan optimal.
Pj Bupati Samsul Azhar juga menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar sungai. Menurut dia, menjaga kebersihan sungai bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai, karena sampah merupakan salah satu penyebab utama banjir,” tuturnya.
“Pembersihan sungai ini harus menjadi tanggung jawab bersama untuk mencegah bencana banjir yang dapat merugikan banyak pihak," tambah Pj Bupati.
Pembersihan dan pengerukan sungai ini merupakan langkah preventif untuk meningkatkan volume air yang dapat dimanfaatkan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan hidup di Kabupaten Pidie.
Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, Pemkab Pidie berharap bisa mengurangi risiko banjir yang sering mengancam daerah aliran sungai di musim hujan. (MC Kab Pidie)