- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 4 Desember 2024 | 21:38 WIB
: Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2024 di Bojonegoro. Foto : Pemkab Bojonegoro
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 4 Desember 2024 | 11:19 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 74
Surabaya, InfoPublik – Memperingatin Hari Disabilitas Internasional 2024, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (MKKS PK-PLK) menyelenggarakan pawai, pentas seni, hingga pameran hasil karya peserta didik berkebutuhan khusus di Pendopo Malowopati, Selasa (3/12/2024).
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Bojonegoro, Djoko Lukito, dalam sambutannya mengucapkan selamat Hari Disabilitas pada anak-anak yang menjadi peserta didik dengan keterbutuhan khusus. Selain itu juga bagi orang tua dan pendidik di 13 Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Bojonegoro.
Ia juga berpesan agar seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) untuk memenuhi dan memberikan hak kepada penyandang disabilitas. Hal itu sebab mereka harus dibantu agar dapat hidup mandiri.
Ini sebagai langkah merayakan keberagaman dan inklusivitas. Kegiatan ini sebagai bukti Pemkab Bojonegoro serius memberikan pelayanan pada penyandang disabilitas, salah satunya meningkatkan pelayanan dasar.
Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Iva Chandraningtyas menuturkan hari ini Jawa Timur bergerak bersama dengan kegiatan di kotanya masing-masing memperingati Hari Disabilitas Internasional. Tepat di jam 09.00 WIB. Mulai dari ujung Banyuwangi hingga Ngawi.
Jawa Timur sangat suport pada anak-anak dan guru di SLB. Bahkan dari Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Qosim Nur Shiha, dari Bojonegoro juara 1 nasional kejuaran catur mewakili Jawa Timur. Satu-satunya medali emas yang didapatkan Jawa Timur dari anak Bojonegoro. Ia berharap Bojonegoro kedepan memiliki kader-kader yang hebat lagi.
Ketua MKKS PK-PLK Sutras menyampaikan tema ‘Mari Rayakan Keberagaman dan Inklusivitas’ sebagai bentuk dan tujuan ingin memberikan apresiasi pada anak-anak. Terutama mengapresiasi peserta didik dan keluarganya. “Kami ingin mengedukasi anak agar punya jiwa inklusivitas dan jiwa juang dan cinta tanah air,” ujarnya. (MC jatim/yan)