Evi Yanti, Kembangkan Potensi Anak Didik di Tengah Keterbatasan Sarana dan Teknologi

: . Evi Yanti, S.Pd, Gr, seorang guru yang berdedikasi di SD Negeri Kandang, menekankan pentingnya pendidikan karakter.


Oleh MC PROV ACEH, Rabu, 4 Desember 2024 | 22:05 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 100


Sigli, InfoPublik – Dalam dunia pendidikan, terutama pada tingkat sekolah dasar (SD), tumbuh kembang anak menjadi perhatian utama. Guru memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, keterampilan, dan potensi siswa. Namun, apa yang terjadi jika pendidikan berlangsung di tengah keterbatasan sarana dan teknologi?

Di SD Negeri Kandang, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, kondisi ini menjadi tantangan sehari-hari. Fasilitas sekolah yang minim dan keterbatasan akses teknologi menjadi hambatan dalam proses belajar mengajar. Namun, keterbatasan ini tidak menyurutkan semangat guru untuk tetap memberikan yang terbaik bagi siswa.

Dalam proses tumbuh kembang anak, perhatian tidak hanya tertuju pada pencapaian akademik. Evi Yanti, S.Pd, Gr, seorang guru yang berdedikasi di SD Negeri Kandang, menekankan pentingnya pendidikan karakter.

"Anak-anak di usia sekolah dasar berada dalam masa emas perkembangan. Di sinilah kami harus memastikan mereka tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki karakter yang kuat seperti kejujuran, tanggung jawab, dan rasa empati," ujar Evi Yanti.

Menurutnya, keterbatasan sarana dapat diatasi dengan pendekatan berbasis kreativitas. Salah satu contohnya adalah memanfaatkan bahan-bahan alami di sekitar sekolah untuk kegiatan pembelajaran, seperti belajar matematika menggunakan biji-bijian atau menggambar dengan pewarna alami.

Dalam mengatasi keterbatasan teknologi, Evi Yanti mengadopsi metode pembelajaran yang interaktif dan kontekstual. Ia mengajak siswa belajar dari lingkungan sekitar. "Misalnya, pelajaran IPA bisa dilakukan dengan mengamati tumbuhan dan hewan yang ada di sekitar sekolah. Anak-anak belajar langsung dari pengalaman," jelasnya.

Metode pembelajaran berbasis proyek juga diterapkan untuk meningkatkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis siswa. Anak-anak diajak membuat kerajinan tangan, memasak makanan tradisional, atau menanam tanaman, yang sekaligus menanamkan nilai-nilai budaya dan kerja keras.

Dukungan pemerintah akan akses teknologi tetap dibutuhkan

Meski berada dalam kondisi terbatas, semangat guru dan siswa di SD Negeri Kandang menjadi teladan bagi banyak pihak. Namun, Evi Yanti berharap dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat terus meningkat.

"Kami berharap ada perhatian lebih untuk meningkatkan sarana pendidikan, seperti perpustakaan yang memadai dan akses internet. Teknologi bukan segalanya, tetapi keberadaannya akan sangat membantu," tambahnya.

Kisah perjuangan pendidikan di SD Negeri Kandang adalah cermin bahwa dengan semangat, kreativitas, dan dedikasi, pendidikan berkualitas tetap bisa diwujudkan, meskipun dalam keterbatasan. (MC Aceh/01)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB MERANTI
  • Senin, 16 Desember 2024 | 15:14 WIB
Perkemahan Akbar 2024: Momentum Peningkatan Pendidikan Karakter di Meranti
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 9 Desember 2024 | 19:52 WIB
KPK Luncurkan Bincang Asik Bangun Integritas untuk Tingkatkan Pendidikan Antikorupsi
  • Oleh MC KOTA DUMAI
  • Jumat, 6 Desember 2024 | 07:26 WIB
Sosialisasi PAAREDI: Wujudkan Keluarga Berkarakter di Era Digital
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Senin, 2 Desember 2024 | 10:50 WIB
SMK Harus Siap Bersaing untuk Meningkatkan Kualitas SDM Indonesia
  • Oleh Pasha Yudha Ernowo
  • Kamis, 28 November 2024 | 20:12 WIB
Mendikdasmen: Program Peningkatan Kualitas Guru Jadi Prioritas Pemerintah
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 26 November 2024 | 10:08 WIB
Dedikasi Guru, Kunci Membangun SDM Unggul di Riau