- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Senin, 2 Desember 2024 | 16:29 WIB
: Ketua DPC PORPI Kota Surabaya Hartantro (tengah) saat berfoto dengan salah satu tim dari Jombang. Foto : Vivin MC Jatim
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Senin, 2 Desember 2024 | 15:55 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 42
Surabaya, InfoPublik - Hari kedua Cabang Organisasi Olahraga Masyarakat/Induk Organisasi Olahraga (COOM/Inorga) PORPI (Persatuan Olahraga Pernapasan Indonesia) di Festival Olahraga Masyarakat Daerah (FORDA) II Jawa Timur 2024 berlangsung di Plaza Kapas Krampung (Kaza) Surabaya, Minggu (1/12/2024).
Pada momen itu, Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PORPI Kota Surabaya Hartantro menekankan bahwa PORPI merupakan olahraga kebugaran tanpa alat dan sehat tanpa obat.
"Di PORPI ini punya moto, bahwa melalui olahraga pernapasan ini sehat tanpa obat, bugar tanpa alat. Kita kan tidak usah pakai obat untuk sehat cukup dengan olahraga pernapasan yang rutin itu saja bisa membuat badan sehat dan bugar," ujar Hartantro, saat ditemui usai pertandingan.
Dalam keterangannya pula, Hartantro menerangkan, bahwa PORPI adalah organisasi persatuan olahraga pernafasan Indonesia yang dasarnya memang pernafasan. Dijelaskannya, dulu olahraga ini muncul diawali dari Taichi yang berkembang di Jakarta masih dengan menggunakan lagu-lagu bahasa Cina.
"Kemudian waktu itu berdirinya olahraga PORPI ini Oktober 1985. Nah, berkembangnya senam ini disukai dulu oleh para lansia. Karena ini olahraga pernafasan, supaya para anggota itu bisa senang untuk senam PORPI, kemudian ditambah dengan senam disco dan kreasi. Lalu, dengan perkembangannya di Jakarta, berlanjut di tingkat provinsi,"imbuhnya.
Dengan berkembangnya PORPI di tingkat provinsi tersebut, Hartantro menuturkan, semoga dapat menambah semangat para anggotanya, terutama di kota Indonesia.
Ia menyebutkan, sistem keanggotaan PORPI terdapat enam kategori mulai dari pelajar tingkat anak-anak seusia SD dan SMP, lalu SMA dan mahasiswa,
"Kemudian anggota usia 45 sampai 50. Lalu, 51 tahun ke atas sampai 60. Ini dilombakan. Itu yang sangat menarik. Anak-anak sekarang seperti tadi itu ada 3 kategori. SD, SMP, SMA, mahasiswa. Kadang-kadang SMA-nya nggak ada. Tapi yang sudah mahasiswa itu banyak. Harapannya dengan PORPI ini semakin dicintai oleh para masyarakat. Jadi tidak hanya dinikmati oleh para lansia. Tapi harus dinikmati oleh pelajar, dicintai semua lapisan masyarakat itu yang penting," tutur Hartantro.
Beda PORPI dengan senam pada umumnya, Hartantro mengatakan, terletak pada peregangannya dengan tepuk nadi. Diterangkannya, tepuk nadi itu secara umum bisa disebut refleksi. "Itu ada 18 titik nadi-nadi kita itu diaktifkan supaya nanti mau senam bersama itu sudah nadi-nadikan, peradaran darah sudah lancar," ujar Hartantro.
"Kemudian ditambah dengan peregangan otot. Peregangan otot ini ada 18 gerakan. 18 gerakan di antaranya delapan peregangan otot untuk di leher, delapan untuk pinggang, delapab untuk lutut. Itu gerakannya berbeda. Sehingga dengan senam peregangan dan peregangan otot ini, kemudian melanjutnya ke pemanasan,"jelasnya.
Hartantro memaparkan, pemanasan senam pada PORPI ini bisa dilakukan dengan disco dan kreasi. Ia menekankan, kalau disco gerakannya masih pakai hentakan. Sedangkan kreasi dengan lagu-lagu daerah, yang diperagakan dengan senam.
"Banyak sekarang di Youtube itu dengan pernafasan. Pernafasannya ini, pernafasan ada sampai seri 1, 2, sampai 5. Dari seri 1 sampai seri ini, seri 1 ini yang paling lengkap. Paling lengkapnya apa? Hal itu karena di situ juga ada 18 gerakan.
Dengan gerakannya itu, ada gerakan tarik nafas melalui hidung. Keluar lewat mulut panjang dan halus. Jadi satu, naik hidung, udara kita masukkan ke dalam perut kita. Perut kita kan utamanya bergembongan, mengembang. Lalu pada waktu nafas kita keluarkan, otomatis perut kita kempeskan, terus keluar. Nah itu senam itu dilakukan setiap jam 5 sampai jam 6. Kenapa? Karena disitu ada sirkulasi udara.
Harapannya dengan pergantian udara ini, melalui senam pernapasan ini, Hartantro mengatakan, tubuh tambah sehat terutama untuk para lansia.
"Tarik napas itu kan untuk memacu paru-paru kita supaya tetap berkembang dengan normal. Nah itu makanya sangat cocok untuk para lansia. Kalau untuk yang anak-anak muda ya dengan disko dan kreasinya,"tambahnya. (MC Jatim/ida-vin/eyv)