Lahan Kerap Dirusak Monyet, Petani Nglegok Gunung Kidul Dapat Hipnoterapi untuk Kelola Stres

: Kegiatan bakti sosial dan edukasi relaksasi digelar oleh Komunitas Kekandhangan Gamping di Padukuhan Nglegok, Kabupaten Gunung Kidul, Minggu (1/12/2024).


Oleh MC KAB SLEMAN, Senin, 2 Desember 2024 | 21:36 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 82


Sleman, InfoPublik - Kegiatan bakti sosial dan edukasi relaksasi digelar oleh Komunitas Kekandhangan Gamping di Padukuhan Nglegok, Kabupaten Gunung Kidul, Minggu (1/12/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat setempat dalam mengelola stres yang disebabkan oleh serangan satwa liar, khususnya monyet ekor panjang (Macaca Fascicularis) terhadap lahan pertanian mereka.

Sekretaris Komunitas Kekandhangan Adnan Iman Nurtjahjo menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kondisi psikologis para petani akibat kerugian yang ditimbulkan monyet ekor panjang.  

Pasalnya, satwa liar tersebut sering merusak tanaman para petani. Hal ini tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga menambah beban psikologis para petani yang semakin cemas dan tertekan. “Untuk itu, Komunitas Kekandhangan Gamping mengadakan sesi edukasi tentang cara-cara relaksasi untuk mengelola stres,” kata Adnan.

Narasumber kegiatan, Setyo Hari pada kesempatan itu memberikan informasi kepada peserta mengenai teknik relaksasi yang sederhana, namun efektif yang disebut dengan teknik hipnoterapi. Teknik ini dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh saat merasa cemas atau tertekan.

Menurutnya, terapi ini dirancang khusus untuk membantu orang melepaskan stres yang berlebih, mengatasi kecemasan dan menemukan ketenangan batin. Stres yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti hipertensi atau gangguan tidur. Oleh karena itu, relaksasi menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari stres yang dialami oleh para petani.

“Dengan teknik hipnoterapi ini, para petani dapat mengembalikan keseimbangan emosionalnya,” ucap Hari.

Selain edukasi relaksasi, kegiatan ini juga mencakup sesi diskusi di mana para petani dapat berbagi pengalaman dan cara yang mereka lakukan untuk mengatasi serangan satwa liar. Salah satu solusi yang diajukan adalah pembuatan pagar pembatas dan penggunaan alat pengusir satwa yang ramah lingkungan. Masyarakat diberi informasi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem agar dapat meminimalkan konflik dengan satwa liar.

Di samping itu, sebagai bagian dari bakti sosial, Komunitas Kekandhangan Gamping juga menyerahkan bantuan berupa 100 paket sembako dan makanan kepada warga yang terdampak serangan satwa liar. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban para petani dan meningkatkan semangat mereka dalam menjalankan aktivitas pertanian sehari-hari.

Kegiatan itu pun mendapatkan apresiasi positif dari warga Padukuhan Nglegok, Kalurahan Giritirto, Kapanewon Purwosari, Kabupaten Gunung Kidul. Dukuh Nglegok, Asnanta mewakili warganya mengungkapkan terima kasih atas adanya kepedulian dari Komunitas Kekandhangan dan edukasi mengenai pengelolaan stres bagi warganya.

“Semoga dengan pencerahan yang diberikan kami bisa lebih sabar dan bijaksana dalam menghadapi masalah di lahan pertanian,” ujarnya. (Adnan Nurtjahjo|KIM Pararta Guna Kapanewon Gamping)

 

 

 

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Senin, 11 November 2024 | 22:13 WIB
Gotong-royong Warga Dukuh Lodoyong Sleman Bangun Drainase
  • Oleh MC KAB SLEMAN
  • Senin, 11 November 2024 | 14:38 WIB
Resmi Ditutup, PPD Sleman 2024 Raih Omzet hingga Rp2,2 Miliar