Program TAMPAN: Intercropping Padi Gogo Wujudkan Swasembada Beras Nasional

: Bupati Alfedri Melakukan tanam perdanan padi gogo dilahan PSR kampung Berumbung Baru, Dayun,Siak


Oleh MC KAB SIAK, Minggu, 1 Desember 2024 | 07:14 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 327


Dayun, InfoPublik – PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Persero menginisiasi program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) melalui pola intercropping atau tumpang sari dengan menanam padi gogo.

Program ini diharapkan mendukung perekonomian petani lokal pasca replanting sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Bupati Siak, Alfedri, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. "Kita tentu mengapresiasi PTPN lewat Program TAMPAN ini. Pasca replanting selama tiga tahun petani tidak memiliki penghasilan. Dengan tumpang sari padi gogo, mereka akan memiliki sumber pendapatan," ujarnya di Kampung Berumbung Baru, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Minggu (30/11/2024).

Direktur Utama PTPN III Persero, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan program ini merupakan langkah strategis mendukung swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional. Melalui Program Tanam Padi PTPN (TAMPAN), intercropping perdana dilakukan di areal tanam ulang sawit plasma milik KUD “Koperasi Produsen Karya Maju”.

“Sebagai pilot project, padi gogo akan ditanam di lahan PSR dengan potensi intercropping selama dua tahun pada areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) pertama dan kedua,” jelas Abdul Ghani.

Program ini menargetkan pengelolaan intercropping pada areal PSR seluas 206 ribu hektare hingga tahun 2029. Dari total 16,38 juta hektare perkebunan sawit di Indonesia, 42 persen atau sekitar 6,94 juta hektare merupakan milik rakyat. Sebanyak 2,8 juta hektare di antaranya sudah berusia di atas 25 tahun dan perlu diremajakan.

Untuk keberhasilan program, PTPN III membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, BPDP, pemerintah daerah, produsen bibit dan pupuk, hingga kelompok tani. "Jika potensi ini dimanfaatkan maksimal, tanpa membuka lahan baru, kita bisa mewujudkan swasembada beras dalam dua tahun," kata Abdul Ghani.

Wakil Menteri BUMN, Aminuddin Ma’ruf, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen BUMN dalam memperkuat sektor pangan.

"Jika dalam satu hingga dua tahun kita melakukan replanting 1,4 juta hektare, maka program tumpang sari padi gogo bisa menghasilkan 700 ribu ton padi per tahun. Ini akan mendukung swasembada pangan nasional," ungkap Aminuddin.

Ia menambahkan, program ini menunjukkan bahwa sinergi antara BUMN, petani, dan akademisi dapat menghasilkan solusi konkret dalam mengatasi tantangan pangan nasional.

Program TAMPAN diharapkan menjadi contoh sukses yang menginspirasi inisiatif serupa di berbagai wilayah Indonesia. Dengan dukungan semua pihak, target swasembada pangan nasional dalam dua tahun ke depan diyakini dapat tercapai.

(MC-Siak/Agi/dp07)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV KALIMANTAN SELATAN
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 14:57 WIB
Pemprov Kalsel Gelar FGD Teknis Perencanaan 2026 untuk Penguatan Ketahanan Pangan
  • Oleh MC KAB INDRAMAYU
  • Kamis, 6 Februari 2025 | 20:02 WIB
Wajib Tahu! Ini Empat Prioritas Penggunaan Dana Desa pada 2025
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 06:49 WIB
Pemprov Riau Perkuat Penyuluh Pertanian untuk Wujudkan Swasembada Pangan
  • Oleh MC KAB BATANG
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 06:37 WIB
HKTI Batang Dorong Ketahanan Pangan lewat Empat Program Prioritas
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Rabu, 5 Februari 2025 | 06:15 WIB
Harga TBS Kelapa Sawit Riau Periode 5-11 Februari 2025, Ini Rinciannya!
  • Oleh MC PROV RIAU
  • Selasa, 4 Februari 2025 | 22:13 WIB
Pj Sekda Riau: Stabilitas Inflasi Butuh Kolaborasi Semua Pihak