- Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 06:18 WIB
:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Jumat, 22 November 2024 | 17:19 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 191
Sambas, InfoPublik – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson, mendampingi kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, ke Desa Singaraya, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar pada Kamis (21/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan meninjau langsung optimalisasi lahan (oplah) pertanian, ditandai dengan penanaman padi bersama petani setempat.
Dalam kunjungannya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa Kalimantan Barat memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional, terutama dalam mendukung target ekspor beras ke Malaysia.
“Negara kita berbatasan langsung dengan Malaysia, sehingga peluang untuk ekspor sangat besar. Kita harus mengoptimalkan sawah-sawah yang ada di sini,” ujar Andi Amran.
Beliau juga menyoroti pentingnya percepatan melalui brigade swasembada pangan dan optimasi lahan untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri sekaligus meningkatkan daya saing ekspor.
Senada dengan hal itu, Pj Gubernur Kalbar, Harisson, menegaskan komitmennya dalam mendorong pengembangan lumbung pangan berbasis ekspor.
“Ini membutuhkan agenda akomodatif terhadap dinamika pembangunan pertanian, seperti perbaikan infrastruktur, peningkatan produksi dan produktivitas, serta penguatan kelembagaan petani,” jelas Harisson.
Beliau mengajak seluruh jajaran pemerintah dan stakeholder untuk bersinergi demi memastikan program berjalan efektif dan mencapai target.
“Mari kita bersama-sama memastikan program ini sukses demi kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani di Kalimantan Barat,” imbuhnya.
Pj Gubernur Harisson juga menyoroti arahan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan lompatan besar di sektor pertanian untuk mencapai swasembada pangan.
“Ketahanan pangan adalah prioritas utama. Kita harus bergerak cepat dan memastikan kebutuhan pangan masyarakat terjamin, terutama dalam menghadapi tantangan global,” ucap Harisson.
Untuk mendukung produktivitas, Mentan Andi Amran juga memastikan kemudahan akses pupuk bagi petani.
“Sekarang ambil pupuk cukup dengan KTP, tidak boleh ada yang mempersulit. Ini sudah ditandatangani dan akan kami pertanggungjawabkan dunia akhirat,” tegasnya.
Mentan menegaskan bahwa sistem distribusi pupuk yang efisien akan mendukung keberhasilan program pertanian, khususnya di Kalimantan Barat.
(adpim)