- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Rabu, 20 November 2024 | 20:21 WIB
: Persemian CSIRT ITS di Ruang Aula Prof. Handayani Tjandrasa, Departemen Teknik Informatika, Kampus ITS Surabaya, Rabu (20/11/2024). Foto : Wahyu / JNR
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Rabu, 20 November 2024 | 20:17 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 89
Surabaya, InfoPublik - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kini memiliki Tim Tanggap Insiden Siber atau yang biasa disebut Computer Security Incident Response Team (CSIRT), yang diresmikan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi, ITS Imam Baihaqi,Rabu (20/11/2024), di Ruang Aula Prof. Handayani Tjandrasa, Departemen Teknik Informatika, Kampus ITS Surabaya.
CSIRT ITS ini, hadir dengan tujuan untuk menjaga keamanan siber dan mengurangi risiko-risiko gangguan siber dalam sistem informasi data di ITS. Momen peresmian, ditandai dengan penyerahan Surat Tanda Registrasi (STR) oleh Deputi Keamanan Siber dan Sandi, Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Sulistyo kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi, ITS Imam Baihaqi.
Pada agenda tersebut, juga diadakan kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas Keamanan Siber pada Perguruan Tinggi, Rumah Sakit, dan Instansi Pemerintah Wilayah Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya, yang menghadirkan pembicara dari BSSN sebagai wujud dukungan penuh BSSN kepada ITS dalam menjaga keamanan informasi melalui CSIRT.
Ditemui di sela acara, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi ITS, Imam Baihaqi menyampaikan, pembentukan CSIRT ITS ini berawal dari anggapan bahwa keamanan siber itu sangat penting untuk mengurangi insiden siber yang terjadi.
"Kita memulai keamanan siber itu sudah dari sejak awal, supaya mengurangi risiko yang mungkin terjadi. Kita sudah memulai itu dengan membuat satu struktur di organisasi kami yaitu Kepala Keamanan Siber yang saat ini diketuai oleh Pak Dr. Atma. Nah, untuk itu kami melakukan persiapan-persiapan selain struktur organisasi, beberapa kombinasi yang sudah ada funding. Sehingga, hari ini adalah peresmiannya, bahwa Cyber Security Incident Response Team kami, itu sudah terdaftar di BSSN," jelas Imam.
Lebih lanjut, Imam menerangkan, pada agenda peresmian CSIRT ITS ini juga diadakan workshop peningkatan kapabilitas keamanan siber untuk meningkatkan awareness atau kesadaran guna memberi edukasi terhadap civitas akademika maupun instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta, pendidikan, rumah sakit dan seterusnya.
"Nah, acara ini dalam satu hari ini selain kita meningkatkan awareness, kita juga berbagi sharing session antara pemangku kepentingan yang ada di sini. Sehingga kami melibatkan banyak pihak karena kami percaya bahwa cyber security itu lintas sektor dan lintas disiplin," terangnya.
Latar belakang workshop diadakan, menurut Imam, karena keamanan siber tidak hanya membahas perkara IT semata, Ia menilai, keamanan siber ini juga membahas terkait manusianya, yang diurusi oleh semua pihak dari seluruh lapisan masyarakat.
"Karena kehidupan kita sekarang itu tidak terlepas dari IT. Maka kita harus melengkapi diri kita dengan awareness, itu nomor satu. Mindset, itu nomor satu. Nomor dua kemudian baru infrastruktur kita jalankan. Karena percuma kita punya sistem infrastruktur yang bagus semuanya, tetapi kalau perilaku kita masih tidak mengenal apa itu security, sehingga kita lengah terhadap itu," tukas Imam.
Imam menuturkan, CSIRT ITS ini bertugas untuk melindungi semua data, mulai dari data pribadi, hingga seluruh data-data ITS lainnya yang tidak boleh keluar.
"Dari sisi keamanan, kami menjaga supaya data-data ini tidak diubah oleh orang. Jadi tim CSRT itu fokus cakupannya luas. Mulai dari mendidik, mengedukasi, lalu mengingatkan, plus sistem IT dan informasi sistemnya kita siapkan untuk itu. Jadi keamanan data semuanya, termasuk ada malware, penyusupan-penyusupan itu kita jaga," tutur Imam.
Supaya kinerja CSIRT ITS ini terus berkelanjutan dan keamanan siber terus terjaga, Imam mengungkapkan, ada beberapa strategi yang dijalankan. Yakni, pertama, dari sisi legalitas dan organisasi yang secara resmi telah disiapkan.
"Kedua, adalah funding-nya ada. Hardware dan software kami adakan untuk melindungi data-data kita dan melindungi sistem kita terutama. Ketiga, kami terus meningkatkan sistem yang ada di kami, karena kami percaya sistem itu tidak statis, dinamis, sehingga pemantauan tren ke depan seperti apa, kami terus pantau. Itu yang kita lakukan, jadi lengkap ya, mulai dari perencanaannya, kemudian monitoringnya, kemudian nanti apa yang akan terjadi masa depan, bagaimana roadmapnya, itu kami siapkan segera,"ujar Imam.
Bagi Imam, wujud dukungan BSSN terhadap CSIRT ITS ini sudah sangat besar, karena pihaknya memang merasa CSIRT ITS tidak bisa berdiri sendiri perlu dukungan dari pusat seperti BSSN. "Termasuk dengan kominfo, dengan instansi pemerintah, mulai dari TMI, Polri, dan sebagainya. Karena kalau ada apa-apa kan kita harus dilindungi dari sisi hukum dan sebagainya. BSSN dari sisi awareness dan sistem secara keseluruhan," ujarnya.
Dengan diresmikannya CSIRT ITS ini, Imam berharap, semoga banyak orang yang semakin sadar akan keamanan siber dalam melindungi data yang dipunyai."Kita beraktivitas di dalam kampus, di mana aktivitas kita di dalam kampus itu tidak pernah lepas dari IT. Dan sekarang semakin hari, every single process, every single step itu dilayani oleh IT. Maka bagaimana kita menciptakan kampus kita itu aman, nyaman, dan orang-orang bahagia di dalamnya," pungkas Imam. (MC Prov Jatim /hjr-vin/eyv)