- Oleh MC KOTA PADANG
- Selasa, 19 November 2024 | 00:40 WIB
:
Oleh MC KOTA PADANG, Senin, 18 November 2024 | 23:45 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 74
Padang, InfoPublik – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Padang menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif bersama Bundo Kanduang (Kaum Ibu) di Rocky Hotel, Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, pada Senin (18/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam mengawal pemilihan serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Komisioner Bawaslu Padang, Firdaus Yusri, menyampaikan bahwa pemilu dan pilkada adalah hak konstitusi setiap warga negara. Ia menekankan pentingnya menggunakan hak pilih bagi warga yang telah berusia 17 tahun.
“Kegiatan partisipatif merupakan agenda utama yang ditekankan oleh Bawaslu RI. Oleh karena itu, kami terus meningkatkan sosialisasi partisipatif kepada masyarakat,” ujar Firdaus.
Sebagai Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Firdaus menjelaskan bahwa optimalisasi pengawasan dan pencegahan sangat penting untuk memastikan pemilu yang berintegritas, demokratis, dan bebas dari pelanggaran.
“Sosialisasi kali ini melibatkan Bundo Kanduang dan mahasiswa dari dua kampus. Kami memberikan pemahaman tentang pentingnya pengawasan serta cara melaporkan dugaan pelanggaran yang mungkin terjadi selama proses pemilihan,” jelasnya.
Kolaborasi untuk Pemilu Berintegritas
Firdaus menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama dalam mengawal pemilu. Karena keterbatasan sumber daya, Bawaslu menggandeng masyarakat dan stakeholder untuk menyampaikan informasi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pemilu.
“Kami mengedukasi masyarakat, termasuk cara melaporkan dugaan pelanggaran, seperti politik uang atau pelanggaran kampanye lainnya. Dengan begitu, pengawasan dapat mencakup wilayah yang mungkin tidak terjangkau oleh Bawaslu secara langsung,” tuturnya.
Firdaus juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mencegah praktek politik uang, baik selama masa kampanye maupun pada hari pemilihan, 27 November 2024.
“Kami berharap dengan pengawasan partisipatif ini, praktek politik uang dan pelanggaran lainnya dapat diminimalisir sehingga proses pemilu berjalan dengan bersih dan demokratis,” tambahnya.
Dalam sosialisasi ini, peserta diajak memahami urgensi pemilu sebagai tanggung jawab bersama. Dengan melibatkan kaum ibu dan mahasiswa, Bawaslu Padang berharap pesan-pesan terkait pengawasan pemilu dapat menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat.
Firdaus menjelaskan bahwa pelaporan dugaan pelanggaran harus dilakukan dengan benar, sesuai prosedur yang ditetapkan Bawaslu. Hal ini bertujuan agar laporan masyarakat menjadi valid dan membantu penegakan aturan pemilu.
“Melalui sosialisasi ini, kami ingin masyarakat memahami proses pelaporan dugaan pelanggaran, mana yang benar dan salah. Harapannya, partisipasi mereka dapat mendukung pemilu yang lebih transparan,” imbuhnya.
Bawaslu Padang berharap kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk mendukung penyelenggaraan pemilu yang jujur dan adil. Kolaborasi antara Bawaslu, Bundo Kanduang, mahasiswa, dan masyarakat umum menjadi langkah strategis dalam menciptakan pemilu yang berintegritas.
“Mari kita kawal bersama pemilu 2024 agar berjalan lancar dan demokratis. Partisipasi masyarakat adalah kunci suksesnya pemilu di Indonesia,” pungkas Firdaus.
(MC Padang/Marajo)