- Oleh MC KOTA PADANG
- Rabu, 18 Desember 2024 | 14:27 WIB
: Edukasi dan penyadartahuan konservasi hidupan liar di Festival Maleo Gorontalo 2024 yang berlangsung di Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango. (Foto: Iwan Hunowu)
Oleh MC PROV GORONTALO, Senin, 18 November 2024 | 15:38 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 153
Bone Bolango, InfoPublik – Edukasi dan penyadartahuan konservasi hidupan liar di Festival Maleo Gorontalo 2024 yang berlangsung di Danau Perintis, Kabupaten Bone Bolango? mendapat apresiasi dari guru dan pengelola lembaga pendidikan.
Di arena Festival Maleo Gorontalo yang berlangsung pada Jumat-Minggu (15-17/11/2024) ini setiap hari didatangi kaum muda untuk memperoleh informasi. Edukasi ini merupakan salah satu dari banyak rangkaian kegiatan festival. Khusus edukasi konservasi ini, panitia mengundang sejumlah sekolah dan komunitas penyandang disabilitas tunarungu.
Di hari kedua festival, puluhan siswa dari MIT Al-Ishlah dan Brillikids memadati arena Festival Maleo Gorontalo. Mereka mendapatkan pengetahuan dari petugas yang berada di stand pameran foto satwa liar, stand Wildlife Conservation Society (WCS) IP Sulawesi dan di panggung Bone Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).
Sajian edukasi ini mendapat apresiasi dari para guru. Menurut mereka, pengalaman di arena Festival Maleo Gorontalo ini sangat berkesan.
Ika Rahmawati Hadikum, seorang guru dari Brillikids yang membawa lebih dari 25 siswa, mengaku sangat terkesan. Menurutnya, arena Festival Maleo Gorontalo ini merupakan sumber pengetahuan bagi para siswa yang berasal dari orang-orang yang berkompeten.
“Anak-anak menunjukkan ketertarikan yang tinggi, mereka dapat melihat langsung foto berbagai jenis satwa liar dan mendapat kesempatan untuk berdialog. Ini keren,” kata Ika Rahmawati, Sabtu (16/11/2024).
Demikian juga pengakuan Ronal Hutagalung sang pendiri Brillikids. Ia mengungkapkan Festival Maleo Gorontalo memberi pengetahuan yang memadai untuk bekal para siswa dari orang-orang yang terlibat langsung dengan dunia konservasi.
“Pengalaman lapangan ini sangat dibutuhkan anak-anak, kami banyak kali melakukan kunjungan lapangan seperti ke Torosiaje, dan sekarang di Danau Perintis,” ujar Ronal.
Ronal mengungkapkan kegiatan ini memberikan pengalaman belajar dan bereksplorasi yang mendukung proses tumbuh kembang anak sesuai misi yang diemban lembaga pendidikannya.
Apresiasi juga datang dari Erni S Aliyu, guru dari MIT Al-Ishlah. Menurutnya, Festival Maleo Gorontalo ini memberi pengetahuan konservasi lingkungan yang berguna bagi siswanya. “Pengalaman singkat yang berkesan ini akan selalu teringat hingga anak-anak besar,” kata Erni.
Festival Maleo Gorontalo ini merupakan kegiatan kolaborasi beberapa Lembaga, yaitu Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Bone Bolango, Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Wildlife Conservation Society (WCS) Indonesia Program, Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (BIOTA), serta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS). (mcgorontaloprov)