- Oleh MC PROV JAWA BARAT
- Selasa, 19 November 2024 | 19:46 WIB
: Bey Machmudin pada acara Milangkala ke-68 Daya Mahasiswa Sunda (Damas) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (16/11/2024).
Oleh MC PROV JAWA BARAT, Sabtu, 16 November 2024 | 23:27 WIB - Redaktur: Santi Andriani - 120
Kota Bandung, InfoPublik - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin berharap pelaksanaan Lomba Kereta Peti Sabun (LKPS) 2024 dapat menggaet peserta dari berbagai daerah di Indonesia sekaligus mengenalkan potensi budaya dan wisata Jabar.
Hal itu dikatakan Bey Machmudin pada acara Milangkala ke-68 Daya Mahasiswa Sunda (Damas) di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (16/11/2024).
Di hadapan anggota Damas, Bey mengungkapkan ajang LKPS 2024 yang akan digelar pada 14-15 Desember 2024 di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Kota Bandung, membuktikan bahwa Tanah Pasundan selalu menghadirkan program-program yang kreatif dan melegenda.
"Kami menyambut baik Lomba Kereta Peti Sabun ini yang sangat melegenda di Jawa Barat dan saya juga pernah ikut tahun 1982. Kami akan mendukung karena kami ingin (LKPS 2024) kalau bisa sampai nasional, nanti pesertanya dari luar Jawa Barat," ungkap Bey.
Bey mengenang saat mengikuti lomba itu pada 1982, dirinya bergaya layaknya pembalap F1 dengan menggunakan helm dan wearpack lengkap. "Waktu itu gagah seperti pembalap F1 karena menggunakan wearpack, walaupun sebetulnya baju bengkel, juga pakai helm," kenangnya. Ia pun berharap bisa ikut kembali jika ada waktu.
Bey melanjutkan, apabila kegiatan LKPS mendapat respons positif dari masyarakat, Bey berencana akan menyediakan suatu tempat khusus agar menjadi destinasi wisata khusus jika datang ke Kota Bandung.
"Sekarang (acaranya) di Sabuga, mudah-mudahan penonton juga bisa banyak di situ dan bagi warga Bandung jangan lupa tanggal 14 dan 15 Desember 2024 ada lomba kereta peti sabun, hayu urang gorolongkeun," imbuhnya.
Tak lupa, Bey mengapresiasi Damas yang berfokus pada hal-hal pelestarian kebudayaan Sunda seperti yang akan digelar di hari ulang tahun yang ke-68. "Tidak mudah mempertahankan sebuah organisasi kebudayaan untuk bertahan sampai 68 umurnya dan ini sangat baik sekali," pungkas Bey. (MC Prov. Jabar)