YKAI Jatim Gelar Pelatihan Video Konten Jurnalistik di Museum Dr Soetomo Surabaya

: YKAI Jatim menggelar pelatihan konten video jurnalistik di museum dr. Soetomo, Surabaya, Kamis (14/11/2024). Foto : Vivin


Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Jumat, 15 November 2024 | 05:36 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 71


Surabaya, InfoPublik - Guna memberi edukasi kepada anak-anak terkait konsumsi maupun produksi konten positif di era digital ini, Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia Provinsi Jawa Timur (YKAI Jatim) menggelar kegiatan pelatihan video konten jurnalistik bertajuk 'Belajar dan Berwisata Sejarah di Museum Dr. Soetomo, Kamis (14/11/2024).

Kegiatan yang berlangsung di Museum Dr. Soetomo Surabaya ini, merupakan hasil kerja sama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Waratawan Surabaya (STIKOSA AWS). 

Kegiatan dihadiri oleh Ketua YKAI Jatim, Satiti Kuntari dan Pembina Yayasan Gedung Nasional Indonesia dan Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S), Pinky Saptandari. Adapun peserta yang mengikuti, sejumlah 78 anak yang merupakan siswa-siswi SMA/SMK di Surabaya, mereka terbagi dalam tim sesuai dengan delegasi atau perwakilan sekolah masing-masing. 

Saat ditemui di sela-sela kegiatan, Ketua YKAI Jatim, Satiti Kuntari menjelaskan, kegiatan ini diadakan untuk memberi edukasi kepada anak-anak terkait konten positif yang harus dikonsumsi maupun diproduksi di media digital berupa media sosial. 

Apalagi diterangkan Satiti, saat ini diketahui di media digital sedang banjir informasi berupa konten-konten yang bebas dikonsumsi seluruh kalangan masyarakat tak terkecuali anak-anak.

"YKAI kan adalah yayasan yang selalu berhubungan dengan anak, dengan adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak di Jawa Timur atau di Surabaya ini bisa tahu bagaimana cara atau teorinya membuat tulisan atau naskah dengan konten yang betul. Sehingga kegiatan ini merupakan wujud upaya kita untuk mengedukasi anak-anak agar aman memproduksi konten positif," jelas Satiti.

Lebih lanjut, Satiti mengungkapkan, alasan dipilihnya tempat museum dr. Soetomo menjadi lokasi kegiatan adalah sekaligus turut merayakan hari pahlawan 10 November lalu diperingati banyak orang. 

"Biar anak-anak itu meniru tingkah laku pahlawan-pahlawan nasional seperti Dr. Soetomo yang memprakarsai pergerakan nasional dan mendirikan media majalah 'Panjebar Semangat' pada tahuh 1933. Beliau jatuh bangun memperjuangkan Indonesia, sehingga harapannya semua ini bisa ditiru oleh anak muda melalui kegiatan ini," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Satiti berpesan supaya anak-anak yang merupakan notabene generasi penerus bangsa bisa memilah dan memilih konten mana saja yang dikonsumsi di media sosial. Ia berharap, semoga para peserta yang mengikuti kegiatan ini terus melanjutkan ilmunya dan menularkan kepada masyarakat lain.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Fitroh Chumairoh menjelaskan, latar belakang diadakan kegiatan ini adalah karena maraknya konten-konten di media digital maupun media sosial yang dikonsumsi secara bebas oleh anak-anak. 

"Seringkali kita lihat di media-media sosial itu kontennya tidak bermanfaat, seperti prank dan segala dan sejenis itu. Jadi disini kami ingin memberikan pengetahuan kepada anak-anak, khususnya siswa SMA, SMK di kota Surabaya, bagaimana sih cara membuat konten yang baik, bermanfaat, termasuk di dalamnya juga ada materi etika jurnalistik," ujar Fitroh.

Alasan kenapa memilih Museum Dr. Soetomo Surabaya sebagai lokasi penyelenggaraan kegiatan ini, Fitroh menyebutkan, karena sekaligus untuk memperingati Hari Pahlawan. Apalagi menurutnya, Museum Dr. Soetomo kurang dikenal masyarakat.

"Sehingga kegiatan juga sekaligus untuk menarik pengunjung. Kami ingin anak-anak ini membuat konten promosi yang dibalut dengan sejarah supaya masyarakat itu tertarik untuk datang ke sini, dan juga tertarik untuk memperdalam budaya Jawa dengan berlangganan majalah Panjebar Semangat yang didirikan oleh Dr. Sutomo sejak zaman perjuangan,"kata Fitroh.

Alasan memilih sasaran peserta kalangan siswa SMA/SMK, Fitroh menjelaskan, karena anak-anak yang sudah SMA/SMK itu berada di usia peralihan antara anak-anak dan dewasa alias remaja. 

"Jadi kami sasarannya adalah anak-anakSMA. Karena untuk bekal juga, nanti kalau mereka kuliah, atau bekerja sekaligus jadi bekal mereka dalam berselancar di media digital. Kami fokus pada kesejahteraan anak, SMA kan kita di sini yang pesertanya maksimal umur 18 tahun. Sesuai undang-undang anak, mereka tetap hitungannya anak-anak," ujar Fitroh.

Fitroh menuturkan, 78 peserta siswa-siswa SMA/SMK dalam kegiatan ini berasal dari 17 sekolah yang masing-masing sekolahnya mengirimkan satu tim berisi dua sampai lima orang. 

"Persiapan kegiatan ini dilakukan sejak September kemarin kami menyebar surat dan poster ke sekolah-sekolah untuk mengirimkan perwakilan mengikuti kegiatan ini, pemenang juga diberi hadiah sebagai tanda apresiasi hasil mengikuti kegiatan ini," tuturnya.

Setelah kegiatan ini kepada peserta khususnya, Fitroh berharap, semoga terus berpartisipasi dan berlanjut terus memproduksi konten positif untuk masyarakat.

"Saya harap acara ini bisa berkontribusi untuk meminimalkan, mengurangi konten-konten yang tidak bermanfaat, khususnya yang dibuat oleh mereka yang masih remaja, masih di bawah umur. Sekaligus juga bisa memberikan pendidikan di masyarakat," harapnya.

Di sisi lain, Kepala Bagian Kerjasama Kemahasiswaan dan Direktorat Marketing STIKOSA AWS, Athok Murthadlo menyampaikan, kegiatan hasil kerja sama dengan YKAI ini juga sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalies STIKOSA AWS. Teknis pelaksanaan kegiatan, dipaparkannya, yakni dengan masing-masing peserta yang telah dibagi tim, diinstruksikan mengambil video di area Museum Dr. Soetomo dan membuat konten sesuai dengan tema yang diberikan.

"Kemudian setelah itu materi kedua, yakni editing. Setelah editing, mereka nanti setelah ini sesi 2 akan diberikan kesempatan untuk mengedit langsung gambar yang sudah diambil. Kemudian kita lombahkan, dari editing video itu kita lombahkan untuk kita dapatkan juara 1, 2, dan 3. Gitu rangkaian acaranya, jadi pelatihan sekaligus perlombaan untuk anak SMA, SMK. Gitu. Ada piala 1, piala 2, piala 3, ada hadiah hiburan dari beberapa sponsor kita, juga ada uang untuk dana pendidikan," paparnya.

Athok yang diketahui juga sebagai ketua penyelenggara dies natalis STIKOSA AWS ini menjabarkan, juri yang menilai konten buatan peserta adalah para pembicara atau pemberi materi dalam kegiatan, pihak YKAI Jatim, dan satu dosen STIKOSA AWS. 

"Jadi STIKOSA AWS memang sering melakukan kegiatan seperti ini pelatihan sekaligus digabung dengan perlombaan. Sehingga, setelah memberikan materi, mereka para peserta langsung praktek, biar ngena gitu, kemudian diambil juara 1, 2, dan 3,"tambahnya.(MC Prov Jatim /hjr-vi/eyv)

 

Berita Terkait Lainnya

  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 06:06 WIB
Pemkab Lamongan Gelar Upacara Hari Kesehatan Nasional ke-60
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:59 WIB
Senator RI Asal Jatim, Ahmad Nawardi Minta Revisi Tarif Bea Masuk Susu Impor
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:58 WIB
Inovasikan Nanofluida, Mahasiswa ITS Dongkrak Pemanfaatan Energi Geotermal
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:56 WIB
Memanfaatkan Sampah Plastik, Mahasiswa ITS Inovasikan Cagar Watch
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:56 WIB
Dosen Desain Komunikasi Visual UM Surabaya Paparkan Cara Perempuan Melawan Hoaks
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:52 WIB
Komisi E DPRD Jatim Harapkan Ada Tambahan Anggaran KONI
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:40 WIB
Institut STTS Gelar Final Lomba IEEE Big 2024
  • Oleh MC PROV JAWA TIMUR
  • Jumat, 15 November 2024 | 05:35 WIB
Babak Final Four, Pasundan dan LavAni Petik Kemenangan Perdana