- Oleh MC PROV JAWA TIMUR
- Kamis, 14 November 2024 | 19:25 WIB
: Ketua IPI, Supa'at Margi berdiri di depan stan IPI dalam gelaran PSLI 2024 di Jatim Expo, Surabaya. Foto : Vivin
Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Kamis, 14 November 2024 | 04:52 WIB - Redaktur: Eka Yonavilbia - 54
Surabaya, InfoPublik - Ikatan Pelukis Indonesia (IPI) turut meghadirkan stan dengan memajang karya-karya anggotanya yang merupakan para seniman, di gelaran Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke-14 tahun 2024, selama 10 hari dari 8 hingga 17 November 2024 di Jatim Expo Surabaya. Dengan stan bernomor 126-128, IPI memamerkan karya 60 orang seniman.
Ketua IPI, Supa'at Margi menyampaikan, stan IPI mamamerkan berbagai karya para seniman yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan beragam lukisan. "Konsep dari stan kami umum sih dengan menyajikan berbagai aliran dalam lukisan. Ada yang abstrak, ada yang realis, ada yang naturalis, dan macam-macam Itu lengkap,"kata Supa'at, saat dikonfirmasi Rabu (13/11/2024).
Supa'at menerangkan, sebelum ke-60 karya hasil seniman IPI ini dipamerkan atau dipajang pada gelaran PSLI, ada proses seleksi atau kurasi terlebih dahulu. "Proses tersebut yakni, pertama kirim foto, terus setelah foto jadi itu kita konsultasi dengan teman-teman tim apakah layak nggak gitu, kalau layak kita tampilkan, kalau nggak ya kita suruh ganti lah yang mana yang cocok,"imbuhnya.
Dalam proses kurasi, Supa'at menjabarkan, karya yabg dipajang pada stan IPI juga dilihat dari ukuran kanvas lukisan. "Dari segi ukurannya kita menampilkan ukuran 1 meter ke bawah. Karena tempatnya (stannya) kan kecil ya, jadi disesuaikan. Ukuran stannya kan 3x3, sehingga disesuaikan," kata Supa'at.
Supa'at menyebutkan, para seniman IPI yang karya lukisannya dipamerkan di PSLI ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia. "Ada seniman yang dari Bali, Jakarta, Medan, Riau. Mereka kirim lukisan di paket gitu, terus kita kumpulkan, kita bawa ke sini, kita pamerkan di PSLI,"ujarnya.
Berbicara mengenai kondisi geliat pameran di Jawa Timur, sebagai seorang seniman dan Ketua IPI, Supa'at menuturkan, di Provinsi Jawa Timur ini jumlah pelukisnya itu banyak sebetulnya. Apalagi dikatakannya, karya-karya lukisan para seniman sudah bagus-bagus di Jawa Timur.
"Jikalau dibandingkan, Jawa Timur itu punya komunitas besar, buktinya gelaran seperti PSLI ini kan kelasnya udah nasional, IPI kan juga nasional gitu, terus IWPI juga nasional. Itu kebanyakan di Jawa Timur, Surabaya kebanyakan. Sehingga kondisi geliat seni dan budaya di Provinsi Jawa Timur ini memiliki potensi yang tinggi," tuturnya.
Ia juga menilai, Kota Surabaya ini juga memiliki potensi yang besar, khususnya di seni rupa. Karena kebanyakan para kolektor-kolektor itu berasal dari Surabaya. Ia mengatakan, para lembeli lukisan yang mahal-mahal itu orang Surabaya.
"Kekuatan pengembangan seni ini memang di Surabaya, di lain tempat tidak ada. Apalagi PSLI ini kan diikuti oleh seluruh Indonesia, artinya ini boleh dibilang terbesar ya untuk Surabaya. Terbanyak dan terbesar lah tempat ini untuk diadakan gelaran seni seperti ini,"jelasnya.
Seiringan dengan tingginya potensi seni dan budaya di Jawa Timur yang ditandai dengan PSLI di Surabaya ini, sebagai Ketua IPI, Supa'at berpesan kepada para seniman untuk meningkatkan kualitas karyanya masing-masing.
"Kalau kita sih pesan kepada teman-teman untuk meningkatkan kualitas lukisan itu yang paling penting. Dengan meningkatkan mood dan kualitas lukisannya, karena gini ya, kalau lukisan itu bagus, menjual itu gampang, dipamerkan gampang, diapresiasi oleh teman-teman, orang lain itu juga gampang," pesannya.
Diketahui, PSLI ke -14 ini diadakan oleh Sanggar Merah Putih yang dibuka secara langsung oleh Kepala Disbudpar Jatim Evy Afianasari. Dengan mengangkat tema 'Bagimu Negeri', ada 130 seniman yang menghadirkan stan dengan berbagai macam karyanya. (MC Prov Jatim /hjr-vin/eyv)