- Oleh MC KAB AGAM
- Selasa, 12 November 2024 | 12:35 WIB
: Pj Bupati Kabupaten SBD, Yohanes Oktavianus, saat menjadi pembina upacara dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2024 di halaman Kantor Bupati Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Foto: istimewa)
Oleh MC KAB SUMBA BARAT DAYA, Rabu, 13 November 2024 | 21:29 WIB - Redaktur: Bonny Dwifriansyah - 260
Tambolaka, InfoPublik – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2024, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) menyelenggarakan upacara yang dipadukan dengan upacara Senin di halaman Kantor Bupati Kabupaten SBD, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Senin (11/11/2024).
Dalam kata sambutan Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf, yang dibacakan oleh Pj Bupati Kabupaten SBD, Ir. Yohanes Oktavianus, disebutkan bahwa setiap bangsa dan negara perlu bersyukur karena di bumi Nusantara ini banyak lahir sosok para pahlawan, para mujahid pemberani yang dengan segala pengorbanannya berhasil membentuk NKRI.
“Mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka, dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur," tuturnya.
Lebih lanjut, Pj Bupati menyampaikan tema peringatan Hari Pahlawan tahun 2024 adalah “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”. Tema ini mengandung makna yang dalam. “Teladani Pahlawanmu” berarti bawa semua olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan.
Adapun “cintai negerimu” mengandung makna bahwa apapun bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia terlebih dalam situasi global yang sukar diprediksi ini. Maka mencintai negeri adalah dengan memperkuat jalinan kesetiakawanan sosial, memperkuat kesatuan dan solidaritas sosial, menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa.
Proses perjuangan membangun bangsa senantiasa berbeda bentuknya dari tahun ke tahun. Hal ini terkait dengan perubahan lingkungan strategis bangsa Indonesia. Pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya dan keterbatasannya.
“Ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol, dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya dalam meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia," ujarnya.
Karena itu, semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif bagi rakyat Indonesia di mana pun berada.
“Kemajuan suatu bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan suatu bangsa juga diukur dari kemampuannya mengelola permasalahan sosial," ungkap Yohanes
"Meski tugas para pahlawan terdahulu telah selesai dan berhasil mewujudkan NKRI, maka berikutnya kita berharap muncul sosok pahlawan yang memberikan pencerahan, memberikan harapan dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Itu semua dapat dilakukan oleh siapapun," tuturnya lagi.
"Oleh karena iti, kita berharap peringatan Hari Pahlawan dari tahun ke tahun tidak sekedar ulang tahun mengulang-ulang apa yang rutin kita lakukan, kita berharap pada setiap momen peringatan Hari Pahlawan muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil melakukan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangannya saat ini," ujar Yohanes.
"Mari kita implementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari hal yang paling kecil yang dapat dilakukan di sekitar kita untuk kemaslahatan masyarakat saat ini," Yohanes menambahkan
“Semoga kita semua mampu meneladani dan menanamkan nilai-nilai kepahlawanan serta mewariskannya kepada generasi yang akan datang untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," tandas Yohanes. (MC SBD)