:
Oleh MC PROV KALIMANTAN BARAT, Rabu, 13 November 2024 | 07:29 WIB - Redaktur: Tri Antoro - 92
Putussibau, InfoPublik – Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari Harisson, mengadakan dialog mengenai pencegahan stunting dengan siswa SMA Negeri 1 Putussibau dan SMK Negeri 1 Putussibau di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar, pada Selasa (12/11/2024).
Diskusi ini merupakan bagian dari program TP PKK untuk mendukung generasi sehat dan bebas stunting menuju bonus demografi pada 2045.
Windy menjelaskan bahwa TP PKK berkomitmen melaksanakan 10 Program PKK, salah satunya adalah membangun keluarga sejahtera dan menyiapkan generasi emas 2045 yang bebas stunting.
"Pada 2045, Indonesia akan menikmati bonus demografi. Kalian adalah bagian dari generasi ini, sehingga perlu dipersiapkan sejak dini agar memiliki SDM berkualitas, baik intelektual, emosional, maupun keterampilannya," kata Windy.
Ia menekankan bahwa generasi saat ini harus memiliki pemahaman pentingnya pencegahan stunting. Stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, yang berdampak pada tinggi badan, kesehatan, dan kemampuan belajar anak.
"Anak-anak yang akan lahir saat ini harus dipersiapkan agar tidak mengalami stunting, karena kondisi ini dapat memengaruhi kecerdasan, meningkatkan risiko penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes, serta penyakit jantung di masa depan," jelasnya.
Windy juga menguraikan gejala stunting pada anak, seperti berat badan yang tidak bertambah secara konsisten, keterlambatan perkembangan, kurang aktif, dan sering terserang penyakit. Untuk itu, TP PKK bekerja sama dengan Posyandu di seluruh Kalimantan Barat untuk melakukan deteksi dini dan sosialisasi kesehatan, terutama di 14 kabupaten/kota.
Menurutnya, pencegahan stunting harus dimulai sejak 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang mencakup masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. "Kalian, para remaja putri, sangat penting untuk menjaga kesehatan sejak sekarang, terutama sebagai calon ibu. Remaja sehat adalah langkah awal generasi bebas stunting," tambahnya.
Windy juga menyampaikan pentingnya menghindari anemia pada remaja putri. Melalui sosialisasi ini, TP PKK Kalbar berharap para remaja di Kapuas Hulu semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sebagai langkah awal untuk generasi sehat dan kuat di masa depan.
"Di Kapuas Hulu, kami telah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang menyediakan brosur remaja sehat bebas anemia. Tipsnya: konsumsi makanan tinggi protein, sayur, dan buah. Remaja putri juga perlu mengonsumsi tablet tambah darah, tetapi jangan diminum bersamaan dengan teh, kopi, atau susu karena bisa menghambat penyerapan zat besi yang penting untuk tubuh," jelas Windy.
(adpim)